Jogja Kembali

Hari ini 21 Okt 2013,
Jogja kebali basah akan inspirasi,
bersama teman-teman Geofisika 12
terimakasih sahabat Geofisika 12

Aku tidak tahu apa sebabnya,
mungkin,
karena banyaknya serangan-serangan pada pemikiran ini.
dan pula banyaknya cercaan-cercaan datang menimpa diri.
hatta kemarin, jogja terasa kering akan inspirasi,
seperti yang pernah di ungkapkan ahmad wahib beberapa tahhun lalu.

Subhanallah,
kalimat pengagungan yang terangkai padu,
ketika memahami Jogja yang kaya akan inspirasi.
,,betapa,,
Besar Indonesiaku.
Indah Negeriku.
Alam yang jauh membentang,
menambah lantunan tasbih penyucian namaNya.
Mungkin,
ini adalah bagian  dari "ayat-ayat cinta" yang ada di Indonesia.

Tertunduk bisu diam memaku,
kembali merangkai imajinasi,
merenung dan memahami,
Makna cinta akan alam dan Ilahi.

aku ingin meminjam kalimat,
yang sering digunakan oleh teman forankla,
yang sering terucap oleh kak Eri, Nurul,
"aku bangga,
"aku bangga padamu,
"aku bangga padamu Indonesiaku"
Negeri elok permai ini adalah tampat untuk kalian,
Para Cikallintang khatulistiwa untuk tumbuh bersemi.
"aku bangga padamu Forankla"
"aku bangga padamu Fan Jateng"
"aku bangga padamu Komuda Jateng"

Astagfirullah,
Namun betapa di sayang,
kalimat-kalimat istighfar tak luput dibiibir,
Cinta pada alam adalah kewajiban seorang pemimpin.
memahami dan menikmati indahnya bumi,
menjadi hal yang wajar,
namun tak sedikit lupa hakikat menikmati alam,
seperti pernah disampaikan oleh Dai Patroli,
"ahmad tukiran maulana" namanya,
ketika menceramah di atas bukit di kulonprogo,
pada dua orang muda mudi yang tengah menikmati Indahnya Alam. 
Share:

Idul adha 1434 H

moment yang lalu terulang lagi,
moment idul adha yang jadi moment halal bihalal bagi mereka.
tiba tiba muncul seorang ibu berkomentar, " mas, kambing di sini keren-keren ya!"
"kok gitu bu?"
" lha itu, nama kambingnya bagus-bagus,  ada pak suroto, pak narno, bla-bla-bla, nanana."
" itu bukan nama kambing bu, tapi nama pemilik kambingnya,..."

tiba-tiba...

ada teriakkan, "mas-mas pak narnonya mana?"...
lanjut seorang mas-mas dateng dengan membawa seekor kambing.
ibu-ibu bilang,"lho, yang di panggil pak narno, kok yang dateng kambing?"

Share: