Taqdir dan Kesalahan

Adakah salah jika Adam memakan buah Khuldi sehingga Ia dikeluarkan dari syurga ke bumi?
Bukankah kamu tahu jika Adam memang di takdirkan untuk menjadi khalifah di bumi?
Sehingga Ia dengan memakan dan tidak memakan Khuldi, ia akan tetap ke bumi?
Adakah Ia salah hingga mendapat hukuman meninggalkan ni'mat syurga kepada kerusakan bumi?
Bukankah itu memang Taqdir Adam?
Tidak bersalahkah Adam?
Atau kau hendak menyalahkan Allah?

Adakah salah Iblis ketika membangkang Allah ketika disuruh bersujud?
Adakah salah Iblis sehingga ia di rajam oleh Allah karena kesombongannya?
Bukankah Ia dengan Sombong dan Tidak Sombong akan tetap mendapat Rajam karena Taqdir Iblis?
Sebagai bentuk bahasa lain, jika kita membicarakan taqdir dengan kesalahan ini.
Jika Iblis ditaqdirkan untuk menjadi pembangkang,
Lalu ia membangkang atas perintah Allah,
bukankah dia membangkang adalah bentuk ketaatan Iblis kepada Allah karena menjalani Taqdirnya?

Jika Adam ditaqdirkan untuk menjadi khalifah di bumi.
Lalu ia diturunkan Allah karena memakan buah terlarang.
bukankah dia memakan buah terlarang dan turun ke bumi adalah bentuk ketaatan karena menjalani taqdirnya?

Tidak.
TIDAK.
Tugas kita adalah ikhtiar untuk menjadi semakin baik.
Bukan ketika kita menjadi buruk kemudian kita menyerah dan mengatakan "Ini taqdirku"
Bukan ketika kita menjadi pecandu narkoba, lalu kau katakan, "Ini takdirku"
Tapi ketika kau berusaha dan gagal,
maka tetap berusahalah dan berdoalah untuk mengejar taqdirmu dan memperbaiki taqdirmu.
Share: