Interpretasi | Erorrism

Dari data geofisika, kemudian di interpretasikan bagaimana struktur geologi bawah permukaan suatu daerah. Tapi bukan berarti interpretasi seorang Ahli geofisika maupun Ahli geologi memiliki kesamaan mutlak dengan kondisi bawah permukaan sesungguhnya. Kebanyakan Ahli geofisika maupun Ahli geologi setuju dengan hal tersebut, sehingga mereka tidak menyalahkan atau meng'goblok'kan interpreter sebelum mereka maupun interpreter yang berbeda pendapat dengannya.
Quran dan Hadist pun tidak lepas dari interpretasi (tafsir) dari orang yang mempelajarinya. Namun semestinya tafsir terhadap Quran dan Hadist tidak kemudian menjadi kebenaran mutlak yang kebenaran itu dijunjung melebihi kebenaran sejati Quran. Masalahnya tidak sedikit yang meyakini kebenaran tafsir melebihi kebenaran Quran, sehingga orang lain yang memiliki tafsir yang berbeda kemudian dianggap sesat. Kalau kata Markesot, mereka seperti menghalangi kebenaran sejati menuju seseorang dengan kebenaran relatif dari tafsir mereka, atau lebih ekstrimnya, mereka seperti lebih tinggi dengan tafsir yang dibuatnya dibanding Dia dengan Quran yang dibuatnya, yang kemudian mereka tafsirkan.
Share:

Interpretasi Tafsir Bersyarat

Salah satu syarat bagi seorang geofisikawan melakukan interpretasi terhadap data yang dimilikinya adalah pengetahuan atas informasi geologi daerah tersebut serta pengetahuan akan penelitian geofisikawan terdahulu pada daerah tersebut.
Bagaimana kita bisa percaya pada hasil interpretasi geofisikawan yang tidak ber"referensi" dengan jelas?
Bagaimana kita bisa percaya pada hasil interpretasi geofisikawan yang tidak faham geologi?
Bagaimana kita bisa percaya pada hasil interpretasi geofisikawan yang tidak mengetahui penelitian terdahulu?
Bagaimana kita bisa percaya pada tafsir Quran seseorang, padahal ia tidak tahu tafsir thabrani, tafsir ibn katsir, tafsir jalalain, tafsir al ibriz, tafsir al imrit, tafsir al iklil, dan sebagainya, selaku penelitian atau penafsiran terdahulu?
Bagaimana kita bisa percaya pada tafsir Quran seseorang, Padahal ia tidak tahu ilmu tafsir?
Lebih parah lagi, bagaimana bisa, jika ia tidak paham bahasa arab?
Share: