Quran | Ijtihad | Manusia

Qur'an diturunkan dengan salah satu fungsinya adalah sebagai petunjuk bagi manusia untuk menuju keridhaan Allah. Namun sayang, Qur'an sering tidak berfungsi sebagaimana mestinya kerana manusia itu belumlah menjadi manusia. Bahkan manusia berada pada kondisi asfala safilin. Memberikan Qur'an pada jenis manusia ini adalah seperti memberikan Qur'an pada seekor kambing. Qur'an tak ada gunanya dan tak akan merubah hidupnya.
Memaknai, mentadaburi Quran dapat kita lakukan ketika kita menjadi manusia. Sehingga penting bagi kita belajar terlebih dahulu bagaimana menjadi manusia. Sayangnya manusia dengan perkembangan pengetahuannya akan menutupi ilmunya. Sehingga ia sulit menjadi manusia yang mengikuti kata hati karena terpatahkan oleh logika dan keinginan.
Mungkin disinilah Qur'an diturunkan sebagai petunjuk teknis dari Allah agar manusia lebih mudah menjadi manusia. Dan, perlu kita ingat bagaimana jalan hidup Konfusius, Sidarta Gautama, Sundha Wiwitan, dan Kapitayan adalah jalan ijtihad menjadi manusia dan untuk menemukan Allah. Namun Allah tak menunjukkan dan mengenalkan Diri Sebagaimana Allah mengenalkan Diri kepada Musa, Isa, Dan Sayidina Muhammad.
Maka bersyukurlah, syukur yang sebanyaknya kerana nikmat Qur'an, sehingga kita bisa mengenal, siapa sesungguhnya yang kita sebut Hyang Widhi, atau Hyang Tunggal, atau Hyang Ngersakeun, yaitu Allah, bahkan Allah memperkenalkan nama-namaNya kepada kita sebagai yang Ahad, Rahman, Rahim dan sebagainya.
Share: