Kondangan = Dakwah

Kata-kata bid'ah lagi tumbuh subur,
bak embun yang muncul di pagi hari,
namun embun itu kan segera hilang
ketika sang surya telah menghangatkan dedaunan.

begitu pula dengan kata-kata bid'ah,
ia pun akan segera sirna
ketika sang khalifah telah memimpin,
ketika sang khalifah telah menjadi pemimpin tunggal umat Islam.

Yasin, Tahlil, Kondangan, Wayangan
atau apalah itu, nama yang begitu melekat dengan orang-orang pinggiran,
sesuatu yang sering dijumpai oleh orang-orang pedukuhan.

Tidak sebegitu mudah mengumpulkan orang-orang pedukuhan.
tidak layaknya di kampus-kampus, di pesantren-pesantren,
yang dengan cukup menghadirkan tokoh yang terkenal,
maka orang akan berkerumun.

Orang di pedukuhan tidak peduli itu,
apalagi mengundang tokoh yang terkenal,
untuk mengadakan pengajian biasa yang tidak menghabiskan banyak uang aja susah.

namun ketika orang pedukuhan di undang untuk kondangan,
mereka akan dateng,
untuk konsumsi bawa sendiri,
ada satu tokoh yang bicara,

mengapa kondisi ini tidak di manfaatkan para aktivis dakwah,
dengan cara ini cukup satu orang yang berpengaruh berbicara,
menyampaikan dakwah, ceramah, mengajak pada kebaikan,

simpel, hemat biaya,
sayang, sampe saat ini orang yang ikut kondangan sering di sebut
ahli bida'ah,

padahal ini adalah cara dakwah yang sangat efektif.
ketika ada acara kondangan,
seolah orang pedukuhan itu punya tanggung jawab untuk datang,
entah agamanya islam atau non islam,
semua akan berbondong untuk datang dan
mendengarkan pernyataan para tokoh.
Share:

Ini Bukan Pertarungan Politik, Bukan juga Ekonomi…Tapi ini Pertarungan Aqidah - Eramuslim

Ini Bukan Pertarungan Politik, Bukan juga Ekonomi…Tapi ini Pertarungan Aqidah - Eramuslim

Puncak pertarungan antara orang-orang mukmin dengan pertarungan aqidah,selain itu sama sekali tidak ada. Sedang musuh-musuh itu tidak akan mendendam kepada orang-orang mukmin, melainkan karena iman semata. Mereka pun tidak murka, melainkan karena masalah aqidah.
orang-orang kafir adalah
Ini bukan pertarungan politik, bukan pertarungan ekonomi, bukan pula pertarungan golongan. Jika itu yang menjadi pangkalnya, yang mudah sekali di selesaikan, mudah pula di carikan jalan keluarnya. Tetapi puncaknya ialah aqidah, imam kufur, imam iman, imam jahiliyah dan imam Islam.
Pembesar-pembesar musyrik dulu pernah menawarkan harta, pangkat dan kemewahan hidup kepada nabi Muhammad Saw. Dengan satu imbalan saja, yaitu: kiranya nabi Muhammad mau berhenti dari perjuangan aqidah dan supaya ia lunak dalam persoalan ini. Seandainya ketika itu nabi Muhammad saw. Mengiyakan apa yang mereka kehendaki itu, niscaya tidak akan ada lagi peperangan mereka dengan nabi Muhammad Saw.
Perjuangan tersebut adalah perjuangan aqidah dan persoalan aqidah dan masalah aqidah. Inilah yang harus diyakini benar oleh setiap orang mukmin ketika mereka menghadapi musuh mereka itu. Pihak musuh tidak akan memusuhi orang-orang mukmin melainkan karena persoalan aqidah ini: ”Melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Dzat yang Maha Gagah, Maha terpuji”, serta mengikhlaskan ketaatan dan tunduknya itu semata-mata kepada-Nya.
Sedang musuh-musuh kaum muslimin itu dalam perjuangannya adalah mengalihkan dan berusaha untuk menaikkan bendera selain bendera aqidah. Mereka akan menaikkan bendera ekonomi, bendera politik dan bendera golongan, untuk mengelabui orang mukmin akan hakekat perjuangannya, lalu aqidahnya yang bernyala-nyala itu akan dipadamkan.
Oleh karena itu salah satu kewajiban orang-orang mukmin ialah: hendaknya mereka tidak terpedaya, dan kiranya mereka juga mengetahui, bahwa ini adalah pengaburan untuk tujuan tertentu. Orang yang mengubah bendera perjuangan itu tidak lain, hanya karena hendak menipu kaum muslimin supaya mereka itu tidak lagi menggunakan senjata kemenangan yang hakiki itu, kemenangan dalam bentuknya yang puncak, baik kemenangan itu datang dalam bentuk kebebasan rohani seperti yang di alami Ash-habul Ukhdud, atau kemenangan dalam bentuk pemeliharaan yang timbul dari kebebasan rohani itu – sebagaimana yang di alami oleh generasi pertama dari kalangan sahabat islam.
Kami juga mencatat beberapa contoh dari pengaburan bendera itu dalam ulah Sabilisme Internasional pada hari ini, yang akan menipu kita dari hakekat perjuangan dan akan mengulangi sejarah. Lalu mereka menuduh kita, bahwa perang salib itu adalah berselubung penjajahan. Tidak….! sekali lagi tidak ! Penjajahan yang kemudian datang itulah sebenarnya yang berselubung Salibisme yang tidak bisa di tutup-tutupi sebagaimana yang telah terjadi pada abad pertengahan. Sedang golongan mereka yang pernah di patahkan di atas batu aqidah dengan pimpinan kaum muslimin yang terdiri dari berbagai unsur , misalnya: Shalahudin Al Ayoubi Al Kurdi, Turan Syah Almamluki, – unsur-unsur yang mereka lupa akan kebangsaannya, yang diingat hanya aqidahnya saja , maka mereka itu akhirnya memperoleh kemenangan di bawah bendera aqidah,
Benar kata Allah:
“Mereka tidak mendendam orang-orang mukmin, melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada allah Dzat yang Maha Gagah, Maha Terpuji”.
Maha benarlah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar, dan dusta musuh-musuh yang penuh dengan penipuan dan penyelewengan! – Sayyid Qutb -
Sumber : Eramuslim
Share:

Fatwa Abdullah Azzam : Jangan Belajar Di Negara Barat Kecuali Sudah Menikah - Eramuslim

Fatwa Abdullah Azzam : Jangan Belajar Di Negara Barat Kecuali Sudah Menikah - Eramuslim

“Masyarakat Barat adalah salah satu yang sangat membosankan, dalam setiap arti kata…
Gereja banyak  di beberapa tempat, seorang wanita akan menikah dengan wanita lain, dan seorang pria akan menikahi pria lain! Kehidupan yang sangat demikian jahat!
Karena itu, berpisahlah dari kehidupan orang-orang kafir, dan jangan  tinggal bersama mereka, adalah sesuatu yang jelas dilarang dalam syariat, dan didukung oleh logika dan emosi.  Seperti Nabi SAW berkata: “Aku berlepas diri dari siapa saja yang hidup bersama dengan orang-orang kafir, “dan ” Barangsiapa tinggal bersama orang kafir dan mati bersamanya, maka dia kelak seperti mereka. ” (Al Hadits)
Ada banyak hadis untuk masalah ini … empat atau lima hadis yang menjelaskan tentang bahayanya hidup bersama dengan orang-orang kafir. Karena itu, kehidupan Barat, adalah kehidupan orang-orang kafir,  dan merupakan kehidupan yang sangat sulit bagi Muslim.
Pernah Salah satu pemuda datang menemui saya di sebuah konferensi – dan ia adalah salah satu murid-murid saya di Yordania – dan ia berkata kepada saya: ” Jika saya belum mendapatkan kemudahan untuk menikah, bolehkah aku akan melakukan percabulan?
Kukatakan padanya,  Demi Allah, seorang pemuda yang belum menikah di usia yang ekstrim, di perguruan tinggi, dimana ada seorang gadis duduk tepat di sampingnya, dengan roknya sepuluh sentimeter di atas lutut! Bagaimana mungkin menghindarinya???
Ingatlah Allah berkata dalam surah Yusuf  :
12:24
Dan sungguh , perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf) . Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah , kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba kami yang terpilih . (QS Yusuf : 24)

Dan memang wanita itu punya keinginan dan Yusuf pun  cenderung akan keinginannya, bila  ia tidak melihat bukti dari Tuhannya, maka terjadilah… Seorang Nabi Yusuf, seorang  anak mulia dari seorang manusia  mulia, keturunan Hamba Allah yang   mulia,  juga bisa merasakan godaan keinginan itu ! Jadi, bagaimana dengan anda?
Pernah salah satu lelaki seorang aktifis  gerakan Islam datang dan bertanya kepada saya: “
saya tinggal dengan sebuah keluarga – ia belajar kedokteran di Inggris-  Apakah ini halal bagiku? “
“Saya tinggal di sebuah kamar di apartemen yang sama dengan keluarga Inggris .”
Aku bertanya: “Dan dapur?”
“Kami berbagi dapur, serta kamar mandi dan toilet.”
Saya bertanya: “Apakah suaminya sering berada di luar untuk waktu yang lama?”
Dia menjawab: “Dia kadang-kadang menghabiskan malam di luar rumah. “
“Dan kau dan istrinya tinggal sendirian di rumah?”
Dia menjawab: “Ya.”
Saya berkata kepadanya: “Ini tidak boleh, tidak dibolehkan, tidak diperkenankan bagi Anda !
“Dia berkata:” Bagaimana? Kami ingin belajar kedokteran, dan menghasilkan insinyur Muslim dan dokter Muslim! “
Aku berkata: “Setelah tujuh tahun, saat anda lulus , apa yang tersisa dari Islam Anda?”
Dia bertanya:”Haruskah saya meninggalkan sisa studi saya ? Jika demikian, apa yang akan Aku lakukan? “
Saya berkata kepadanya: “lebih baik anda jual kacang dan tomat, tapi, jangan jalani hidup ini.”
Saya menyatakan itu dilarang bagi kaum muda untuk belajar di Barat, kecuali jika mereka sudah menikah.
“Dilarang untuk pemuda Muslim untuk belajar di negeri Barat, kecuali dia sudah menikah.”
Bahkan jika itu dapat disebut sebagai fatwa: maka saya katakan : tidak diperbolehkan, tidak diperbolehkan, tidak diperbolehkan.
Bagaimana bila ia bisa melindungi dirinya sendiri ?
Tidak mungkin untuk melindungi diri sendiri, kecuali melalui perkawinan. Tidak mungkin, tidak mungkin, mustahil untuk orang yang belum menikah untuk tinggal di sana, kecuali dia tidak normal. Jika dia abnormal, maka dia mungkin bisa tinggal di sana.
lalu bagaimana, saudaraku?  Di barat itu kehidupan Seks  tersedia bagaikan air, dan itu diperbolehkan menurut hukum barat , di jalan, dan  di mana-mana!
Cerita-cerita sangat banyak, dan mereka yang datang kepada kami dari Italia dan Swedia, dan negeri barat lainnya, mereka  tahu betul bencana yang  bersembunyi di masyarakat Barat…
- Abdullah Azzam-
Sumber : Eramuslim
Share:

19 Sunnah Yang Jarang Dikerjakan Kaum Muslimin - Eramuslim

19 Sunnah Yang Jarang Dikerjakan Kaum Muslimin - Eramuslim

1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakaikeduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda,“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)


3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda,“Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.

Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.


4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallammengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.


5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak TanganKetika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)


8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).


9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.


10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)


11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)


13. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)


14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)


15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.”(HR. Muslim)


16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu AnhuJika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.


18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”


Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.


19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.


Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”


Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah RasulShallallahu Alaihi wa Sallam.”


Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”


Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Sumber: eramuslim
Share: