Kondangan = Dakwah

Kata-kata bid'ah lagi tumbuh subur,
bak embun yang muncul di pagi hari,
namun embun itu kan segera hilang
ketika sang surya telah menghangatkan dedaunan.

begitu pula dengan kata-kata bid'ah,
ia pun akan segera sirna
ketika sang khalifah telah memimpin,
ketika sang khalifah telah menjadi pemimpin tunggal umat Islam.

Yasin, Tahlil, Kondangan, Wayangan
atau apalah itu, nama yang begitu melekat dengan orang-orang pinggiran,
sesuatu yang sering dijumpai oleh orang-orang pedukuhan.

Tidak sebegitu mudah mengumpulkan orang-orang pedukuhan.
tidak layaknya di kampus-kampus, di pesantren-pesantren,
yang dengan cukup menghadirkan tokoh yang terkenal,
maka orang akan berkerumun.

Orang di pedukuhan tidak peduli itu,
apalagi mengundang tokoh yang terkenal,
untuk mengadakan pengajian biasa yang tidak menghabiskan banyak uang aja susah.

namun ketika orang pedukuhan di undang untuk kondangan,
mereka akan dateng,
untuk konsumsi bawa sendiri,
ada satu tokoh yang bicara,

mengapa kondisi ini tidak di manfaatkan para aktivis dakwah,
dengan cara ini cukup satu orang yang berpengaruh berbicara,
menyampaikan dakwah, ceramah, mengajak pada kebaikan,

simpel, hemat biaya,
sayang, sampe saat ini orang yang ikut kondangan sering di sebut
ahli bida'ah,

padahal ini adalah cara dakwah yang sangat efektif.
ketika ada acara kondangan,
seolah orang pedukuhan itu punya tanggung jawab untuk datang,
entah agamanya islam atau non islam,
semua akan berbondong untuk datang dan
mendengarkan pernyataan para tokoh.
Share:

0 komentar: