Wakil Miskin

Dan kini aku memikirkan para calon memimpin,
para calon yang akan mewakili.
Banyak visi banyak tujuan yang mereka impikan,
namun bukan berdasar pada ilmu.
hanya disandarkan pada keprihatinan.

terbiasa hidup dalam keadaan kurang,
lalu ingin membuat perubahan.
bosan dengan kondisi saat ini.
ingin merubah kepemimpinan.
tapi tiada bekal ilmu.

Bosan,
hanya bosan.
Ingin perubahan,
hingga muncul beragam gerakan perubahan,
yang ide utamanya hanya ingin mengentaskan kemiskinan
tanpa di barengi dengan melihat kondisi perekonomian kini.

hanya ingin berubah.
bukan untuk kemaslahatan ummat.
yang mereka janjikan hanya untuk si miskin.
ia lupa dengan si kaya

 seolah si kaya sudah cukup di urus.
mungkinkah jadi baik negara ini dengan pemimpin - pemimpin baru
bukan menyepelekan, tapi
memprioritaskan yang berilmu lebih utama.
Share:

0 komentar: