Hari Raya Iedul Fitri untuk Ummat Islam | Hari Raya Kemerdekaan Syetan untuk Ummat Syetan

Masya Allah,, di penghujung Ramadhan ini,,
aku sempat naik ke atas kubah,,
awalnya sebatas untuk melihat lihat langit jogja,,,
syukur2 dapet bisa lihat halal,
agar lebaran kali ini tak sendiri,,
ada yang menemani,,,

Namun gemerlapnya bintang tak kudapati,,,
karena tertutup oleh kilatan cahaya yang naik,,
dari titik ke titik,,
dari selatan jogja hingga merapi,,
petasan,,,
yah petasan,,,
entahlah ini barang yang menjadi barang kemubadziran atau bukan,

namun jika di amati,,,
tak hanya petasan,,
banyak barang yang dibeli hanya untuk di hari raya,,,
setelahnya tak di pakai lagi,,
hanya untuk shalat iedul fitri,,, hingga lupa shalat wajibnya,,,

Masya Allah,,,
semoga aku bukan golongan orang mubadzir,,,
sesungguhnya kalian tau,, mubadzirin itu adalah sahabat syaitan,,
lalu aku berfikir,, seperti ada kaitannya,,,
para sahabat syetan merayakan kemerdekaan syetan,,,
Wallahu A'lam
Suhari- Malam Fitri 1435H

Share:

SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN

 " SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN "

1. SYIRIK KEPADA ALLAH.

2. MURTAD DARI ISLAM.

3. TIDAK MENGKAFIRKAN ORANG YANG JELAS - JELAS KAFIR.

4. MEYAKINI BAHWA PETUNJUK SELAIN RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM LEBIH SEMPURNA DARIPADA PETUNJUK BELIAU "

5. MEMBENCI APA YANG DIBAWAKAN OLEH RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM.

6. MEMPEROLOK - OLOK SYARIAT ISLAM.

7. SIHIR.

8. MEMBANTU ORANG - ORANG KAFIR MEMERANGI KAUM MUSLIMIN.

9. MEYAKINI BAHWA ADA MANUSIA YANG BOLEH KELUAR DARI SYARIAT MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM.

10. BERPALING DARI AGAMA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA.

========================================

Syaikh Abdullah Ibnu Muhammad Ibnu ‘Abdil Wahhab Berkata, :“ Telah Terjalin Ijma, Bahwa Orang Yang Telah Sampai Kepadanya Dakwah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Terus Tidak Beriman, Maka Dia Itu Kafir Dan Tidak Diterima Darinya Alasan Ijtihad Karena Nampaknya Dalil - Dalil Risalah Dan Bukti - Bukti Kenabian. ”( Ad - Durar A Saniyyah : 10/237 ).

Syaikh ‘Abdullah Bin Muhammad Bin ‘Abdul Wahhaab Mengatakan, :“ Kesimpulannya Setiap Orang Yang Sayang Terhadap Dirinya Sendiri Haruslah Tidak Berbicara Dalam Masalah Ini ( Takfir ) Kecuali Berdasarkan Ilmu Dan Keterangan Dari Allah. Dan Hendaknya Ia Waspada Dari Mengeluarkan Seseorang Dari Islam Hanya Berdasarkan Pemahamannya Dan Sesuatu Yang Dipandang Baik Oleh Akalnya, Karena Sesungguhnya Mengeluarkan Seseorang Dari Islam Atau Memasukkannya Kedalamnya Adalah Termasuk Permasalahan Yang Sangat Besar Di Dalam Diin Islam .. Dan Syetan Telah Mengelincirkan Manusia Di Dalam Masalah Ini, Maka Sebagian Kelompok Lalai Dalam Hal Ini Sehingga Mereka Memvonis Islam Orang Yang Telah Dinyatakan Kafir Oleh Al - Qur’an, Sunnah Dan Ijma. ’ Dan Sebagian Yang Lain Melampaui Batas Sehingga Mereka Mengkafirkan Orang Yang Telah Dinyatakan Sebagai Orang Islam Oleh Al - Qur’an, Sunnah Dan Ijma. ’ ” Ad - Duror As - Sunniyyah ( VIII/217 ).

Sumber Catatan Kurniawan Pratama Arifin 
https://www.facebook.com/notes/kurniawan-pratama-arifin/sepuluh-pembatal-keislaman/355159557920532?comment_id=469451856491301&offset=0&total_comments=3&ref=notif&notif_t=note_reply
Share:

Budaya Bangsa yang Terjajah

Seringkali aku melihat orang,,,,

bersibuk diri untuk belajar bahasa asing,,,
sedang bahasa sendiri lupa,,,
banyak yang sering belajar budaya asing,,,
sedang budaya sendiri lupa,,,

seperti terjajah di negeri sendiri,,
sehingga kita mengikut budaya tamu ketika kita menerima tamu,,,
bukan memperkenalkan budaya kita ke tamu,,
agar ia mengikut akan budaya ini,,,

saya yakin kalian pun tahu,,,
budaya itu bukan agama,,,
jadi tak ada salahnya dijaga dan dipelihara,,,
bukan untuk disia-sia,,,

jika dibilang tak sesuai jaman,,,
bukan berarti sepenuhnya ditinggalkan,,,
hanya butuh beberapa polesan,,,
yang akhirnya sesuai tuntutan,,,

sadarkah kalian kita pernah dijajah tiga setengah abad,,,
mau tidak mau budaya kita di pengaruhi itu,,,
atau sebelumnya ketika masa Islam,,,
budaya kita juga dipengaruhi itu,,,
atau sebelumnya ketika masa Hindu Budha,,,
itu juga merupakan bagian sejarah budaya kita,,,
atau masa Animisme dinamisme?
itu juga sama...

lalu budaya mana yang hendak kamu pilih,,??
saya yakin anda akan memilih budaya islam,,
tapi budaya Islam yang mana,,,
beberapa orang mengatakan budaya islam ya budayanya njeng nabi Muhammad,,,

tapi ada juga yang bilang indonesia itu punya khasanah keislaman sendiri,,,
bisa dibilang Budaya Islam itu ya Rasulullah,,,
tapi budaya Arab Islam itu ya budaya arab sekarang,,
dan budaya Jawa Islam,, atau Indonesia Islam ya yang sekarang ini,,,
Arab Islam adalah budaya Islam yang perkembangannya dipengaruhi oleh budaya mayoritas dari wilayah arab itu sendiri.
Sedang,,,
Jawa Islam punya sejarah yang berbeda,,,
Jawa Islam meliputi budaya Cina Islam, Palestina Islam, Pakistan-India Islam, Burma Islam, Mesir Islam, dan beberapa bangsa lain,,,
budaya yang beragam inilah yang di kemas para wali sehingga menjadi Jawa Islam.
Mengapa Arab Islam tidak disebut,, Karena Arab Islam tidak berpengaruh langsung pada Jawa Islam,,,
Karena Arab Islam itulah yang berpengaruh pada Palestin Islam, Mesir Islam, dsb.

Wallahu A'lam,,,

ini ada dialog menarik,,,

Nah, lantas bagaimana hubungan antara Islam yang datangnya dari Arab dengan budaya Jawa itu sendiri?

Ya tidak ada masalah. Islam itu Jawa dan Jawa itu Islam. Kalau kita membaca Serat Rerepen karya Eyang Ronggowarsito disebutkan bahwa orang Jawa itu tidak boleh jauh dari agama (baca: Islam). 
Lantas mengapa corak berislam-nya orang-orang Jawa menjadi lain dari aslinya?

Karena orang Jawa memahami kabudayaan, kesenian, adat istiadat dan semua yang ada dalam budaya mereka sebagai perwujudan konversi dari semangat rahmatan lil a’lamiin (rahmat bagi semesta alam) dan bilisani kaumihi (disampaikan dalam bahasa kaumnya). Nah ini yang sekarang sudah terputus dan tidak mau dipahami orang saat melihat praktek keagamaan orang Jawa. Kami sangat keberatan jika pemaknaan Islam harus dilakukan lewat cara Arabisme. Ini kan pelanggaran serius terhadap konsep rahmatan lil a’lamiin dan konsep bilisani kaumihi dalam semangat Islam itu sendiri.

Kalau itu begitu anda termasuk orang yang mengimani bahwa ajaran Islam itu sangat kontekstual?

Oh iya. Kalau sekarang penerapan ajaran Islam dipaksakan untuk seragam, saya tanya di mana kalau begitu letak “rahmat bagi alam semesta”-nya? Saya pikir, justru Islam itu memang diharuskan beragam. Membuat Islam di seluruh dunia jadi homogen justru hanya membuat kerdil Islam itu sendiri bagi saya.
 "

Share:

Syaikh Ali Jabir | Maulid Nabi


Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, membid'ah-bid'ahkan Maulid Nabi.  Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanaya "Kenapa Maulid Bid'ah?" Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah

Syekh Ali Jaber bertanya lagi : "Jadi dasarnya itu saja ?". Jadi tidak ada didalam al-Qur'an maupun Hadits yang secara jelas melarang hal itu, maka Syekh Ali Jaber berkata lagi : "Antum dari kepala sampai ujung kaki, bid'ah. Karena antum tidak ada dizaman Rasul"

Diakhir kisahnya, Syekh Ali Jaber memberikan nasehat bahwa "Walaupun dalam masalah Maulid itu ada beda pendapat, tapi tidak salah kita saling shilaturahim, saling menasehati dan saling mengisi".

Link Video : http://www.youtube.com/watch?v=gMEMjVaxm6Q

Kunjungi www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2014/01/kisah-syekh-ali-jaber-dengan-ustadz.html#ixzz36Sg5WLRO
Share:

Khilafah | Tegak | Apa selanjutnya ustadz

ustadz dulu engkau yang mengajarkan kami tentang persatuan,
untuk menuju khilafah islamiyah,
engkau memberi tahu kami tentang ketegasan hukum,
tegaknya syariat, kerukunan beragama, kemakmuran dengan khilafah.
kini khilafah tegak di bumi ini ustadz, seorang khalifah telah di baiat,
lalu masih menunggu apakah ustadz,
memang kini masih dalam suasana perang dalam menegakkan khilafah ini,
tapi apa tidak ada pengakuan untuk tegaknya,
atau ustadz hanya duduk berdzikir dan berdiri shalat,
menunggu kemakmuran itu datang,
menunggu kemenangan sahaja.

bukankah jihad adalah jaminan surga ustadz?
tapi mengapa ustadz tidak membakar semangat lagi,
untuk menegakkan khilafah,
mengapa ustadz menjadi ciut nyali,
setelah yang engkau idam-idamkan terwujud?

ustadz, jika engkau memberi perintah kepada kami untuk berhijrah,
dan turut berjuang melawan kafirin,
saya yakin ustadz, tidak sedikit yang akan dengan gagah berani,
membusungkan dada untuk syahid atau li ila li kalimatillah.

Allahu Akbar,
Wallahu A'lam,
dari santrimu yang masih miskin ilmu,
mohon jawab keresahan santrimu.

link:
- http://www.eramuslim.com/berita/bincang/abdurrahman-al-baghdadi-khilafah-tidak-akan-tegak-lewat-demokrasi.html
- http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/09/barat-takut-khilafah-tegak-di-suriah/
- http://hizbut-tahrir.or.id/2013/02/10/khilafah-akan-segera-tegak-di-suriah-meski-barat-hendak-mencegahnya/
- http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/25/selangkah-lagi-khilafah-tegak-di-suriah/
- http://hizbut-tahrir.or.id/2013/01/31/ulama-sumedang-optimis-khilafah-tegak-di-suriah/
- http://al-mustaqbal.net/revolusi-islam-suriah-tanda-tanda-tegaknya-khilafah-rasyidah-2/
- http://www.lasdipo.com/kabar/asia/2014/07/01/1-ramadhan-1435h-isis-umumkan-tegaknya-khilafah-islamiyah.html
- http://al-mustaqbal.net/deklarasi-daulah-khilafah-islamiyah-mengguncang-dunia/
- http://hizbut-tahrir.or.id/2014/07/03/politik-proklamasi-tegaknya-al-khilafah-oleh-isis/
- http://www.waislama.net/2014/03/tuduhan-aniaya-hti-terhadap-isis-dan-imarah-islam-afghanistan/
- http://www.muslimedianews.com/2014/03/ternyata-khilafah-sudah-tegak-di.html
Share:

Khasanah Jawa | Lagu Dolanan | Gundul Gundul Pacul


Lirik
" Gundul gundul pacul *cul, gembelengan,
Nyunggi nyunggi wakul *kul, gembenlengan,
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar "

lagu ini singkat, namun memiliki nilai moral yang tersirat dan cukup tinggi,,
pada gatra pertama,
"gundul pacul" itu adalah perumpamaan untuk seseorang,

bisa jadi dia adalah seorang anak kecil,
anak kecil jawa dulu identik dengan gundul,

atau perumpamaan untuk seseorang yang belum memiliki tanggung jawab,
belum diberi amanah, sehingga ia masih wajar
dan bukan masalah yang besar jika dia
"gembelengan"
maksud gembelengan ini adalah melakukan hal yang tidak di senangi orang.
dalam adat jawa, gembelengan sering di identikan dengan orang yang berperangai sombong dan congkak,
atau seseorang yang memiliki perilaku tidak sopan "pecicilan".

"Nyunggi wakul" adalah perumpamaan seseorang yang telah mendapat amanah,
namun jika dengan amanah itu dia masih "gembelengan"
maka akibatnya adalah
"wakul ngglimpang, segane dadi sak latar"
wakul (ibarat negara), jika kesombongan meraja lela, wadah (wakul) akan terjungkal
yang mengakibatkan elemen yang bersatu di dalamnya akan tercecer,
persatuan pun hilang.

pembanding : http://forum.kompas.com/nasional/207343-makna-dari-lagu-gundul-gundul-pacul.html
lagunya : www.youtube.com/watch?v=q5t2NEDY4iQ
Share: