Airmata Kesombongan

Aku mencoba merenung kembali malam ini.
Bukan kerana kegundahan hati.
Namun kerana keringnya airmata ini.

Aku mencoba bertanya pada diri.
Hingga pada saudara saudari.
Mengapa mereka dengan mudah mengadu, menangis, dan mendekatkan diri.

Tak ada puas jawaban menghampiri.
Hingga aku merenung tadi.
Ketika sujud ku akhiri.

Panasnya kesombongan yang tak disadari.
Mengeringkan mengeringkan telaga mata ini.
Hingga ia tak mampu mengalirkan barang setitik.

Bahkan kesombongan dihadapan Rabbmu.
Adalah sebentuk api yang membakar jiwamu.
Maka, padamkan dengan wudhu.

Benar jika tilawahmu akan melunakkan jiwa.
Namun tilawahmu belumlah sampai padanya.
Maka hanya tambahlah tilawah, puasa, dzikir dan doa.

Bukankah telah sampai padamu,
Kisah Hajjaj bin Yusuf.
Cobalah kau lihat kisahnya
http://kisahmuslim.com/alquran-melunakkan-hati-yang-keras/
Share:

0 komentar: