Menghafal Lalu Membaca

Menjadi seorang guru ngaji adalah sesuatu yang lebih.
Merupakan profesi mulia.
Semoga Allah memberikan barokahNya kepada mereka yang pernah menjadi guru ngaji saya.

Aku baru mengetahui bahwa mereka generasi awal ummat ini.
Dididik untuk menghafal sejak kecil.
Bahkan semenjak mereka belum bisa membaca kitab suci ini.

Mari kita lihat sesiapa mereka. 
Lihatlah para penghafal Al-Qur'an di usia yang muda (sumber):
1. Imam Syafi'i (150 H-204H) . Hafal Al-Quran ketika usia 7 tahun.
2. Imam Ath-Thabari ( 224 H – 310 H), ahli tafsir . Hafal Al-Quran usia 7 tahun . Usia 8 tahun menjadi imam solat. Menulis hadits usia 9 tahun.
3. Ibnu Qudamah ( 541 H – 620 H). Hafal Al-Quran usia 10 tahun.
4. Ibnu Sina ( 370 H- 428 H), Hafal Al-Quran umur 5 tahun.
5. Imam Nawawi. Hafal Al-Quran sebelum baligh.
6. Imam Ahmad bin Hanbal . Hafal Al-Quran sejak kecil.
7. Ibnu Khaldun ( 732 H- 808 H). Hafal Al-Quran usia 7 tahun.
8. Imam As-Suyuthi (w: 911 H), hafal Al-Qur'an sebelum umur 8 tahun, umur 15 tahun hafal kitab al-Umdah, Minhaj al-Fiqh wa al-Ushul, Alfiyah Ibn Malik.
9. Umar bin Abdul Aziz, hafal al-Qur'an ketika masih kecil.
10. Ibnu Hajar Al-Atsqalani (w: 852 H) hafal Al-Qur'an ketika berusia 9 tahun.
11. Jamaluddin Al-Mizzi (w: 742 H), hafal al-Qur'an ketika kecil

Dengan ini, aku ucapkan terima kasih pada guruku saat itu,
Pak Lek, Ust. Damiri, yang mensyaratkan kepada kami,
Untuk hafal juz 30, sehingga kami diijinkan untuk belajar membaca iqra.

Bukan berarti menghafal di usia setelah usia ini sulit.
Tapi agaknya terlambat jika menunggu bisa membaca untuk menghafal.
Meski asabiqunal awalun merupakan bukti,
Menghafal Quran adalah bisa.

Share:

0 komentar: