Anak Sapi dan Impian

Tembang macapat yang sering dilagukan Allah yarham mBah Tonadi ketika saya masih kecil adalah: "Semut Ireng, Anak-anak Sapi....."
Anak semut ireng itu kini mulai beranjak menjadi Pedhet, dan mungkin nasibnya akan segera berubah menjadi Sapi, jika Allah menghendaki dan jika Pedhet ini mau mengambil kesempatan.
Tapi menjadi Sapi, tetaplah menjadi Sapi, yang hanya bisa membantu Wak Tani meng-Ijo Royo-kan ladang dan sawahnya. Menjadi Sapi tak semestinya menjadi penyuruhnya Wak Tani, yang hanya bisa teriak ketika lapar, lalu tidur dikandang penuh Clethong ketika kenyang. Semestinya ia pun mau bekerja sesuai kebutuhan Wak Tani.
Namun Anak-anak sapi lupa bahwa mereka adalah sapi.
Dan mungkin Wak Tani lupa kalau-kalau ia mempunyai Cangkul dan Brujul, sehingga Anak-anak Sapi bermain Cangkul dan Brujul, bahkan Pedang-Parang pun dipakai nyangkul. Wak Tani sibuk menonton Anak-anak Sapi yang dolanan Nyangkul, Kerisnya ia letakkan begitu saja, sehingga keris pun dipakai dolanan pedang-pedangan oleh anak-anak Sapi.
Share:

0 komentar: