WANITA-WANITA PEMBAWA PERDAMAIAN di KELASKU

Ketika Mak mau pergi lama, maka Mak masak makanan yang banyak. Takut jikalau, apabila, seandainya, seumpama sang suami tercinta dan anak-anaknya tak cukup makan selama ia tinggal pergi. Semua demi menyenangkan suami dan anak. Betapa sungguh terasa kasih dan sayang Emak padaku. Kini pun aku mulai belajar akan hal tersebut. Dan terbacalah Surat ‘Abasa. Perhatikan firman Allah ini. ’Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (80:24) Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), (80:25) kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, (80:26) lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, (80:27) anggur dan sayur-sayuran, (80:28) zaitun dan kurma, (80:29) kebun-kebun (yang) lebat, (80:30) dan buah-buahan serta rumput-rumputan, (80:31) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (80:32)’ Betapa besar kasih dan sayang Allah pada manusia yang dijadikan sebagai Khalifatullah fil Ard. Sampai-sampai menciptakan alam ini untuk kesenangan manusia. Subhanallah.,…………….. Dan bukti kasih sayang Allah adalah diciptakannya wanita yang lebih banyak dibanding jumlah laki-lakinya. Mengapa itu adalah kasih sayang Allah. Maha suci zat yang menggenggam nyawaku. Tiada yang lebih pandai menghitung dibandingkan Zat yang maha Adil dalam membuat perhitungan. Allah telah memperhitungkan dengan amat sangat jeli untuk menghasilkan perhitungan tersebut. Coba temen-temen bayangin apabila, seumpama, seandainya, jikalau jumlah laki-laki lebih banyak dari wanitanya. Maka bumi akan banjir darah. Laki dan laki berperang berebut kekuasaan dan berebut wanita. Untungya Allah lebih banyak menciptakan wanita. Dan mereka lebih peka dalam perasaannya dan bisadi andalkan untuk sebuah perdamaian. Artikel ini ditulis sebagai sebuah ungkapan terima kasih kepada wanita-wanita pembawa perdamaian di kelas penulis. Terima kasih padamu sobatku ( rena sulistyo utami_ dewi yuli astuti ). Semoga kita tetap dalam lindungan-Nya dan istiqamah dalam menjaga indahnya perdamaian ini dan istiqamah di jalan-Nya. Amin, Amin ya rabbal ‘alamin. Wallahu a’lamu bishawab.
Share:

0 komentar: