MEMBANGUN KELUARGA ISLAMI

(Ust. Fadli Reza Tanggal : 14 Agustus 2012 Pukul : 20.20 WIB Tempat : Masjid Nurul Barokah) Menghitung Kembali Langkah Kehidupan Sempatkan untuk menghafal Al-Qur’an bila ingin menjadikan keadaan rumah menjadi indah. Pertama, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan Yassin. Q.S. Ar-Ruum: 21 “dan diantara kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan dari jenismu sendiri. Agar kamu cenderung dan merasakan tenteram kepadanya dan dijadikanNya.....” - Kita diperintah untuk melihat apa yang terjadi di keluarga kita adalah kekuasaan Allah swt. Penyebab jatuh cinta: naksir, merasa kagum. BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG CINTA? Cinta terbagi dalam 3 tingkatan: - Cinta Allah dan Rasulnya - Mencintai apa-apa yang boleh dicintai menurut Allah dan RasulNya. Sabda Rasul “perempuan dicintai karena kecantikannya, nasabnya, hartanya dan agamanya”. Pendapat Buya HAMKA “orang yang memilih perempuan karena kecantikannya nilainya 0, karena nasabnya nilainya 0, karena hartanya 0 dan karena agamanya 1......” - Cinta yang paling rendah (cinta yang melebihi Allah dan Rasulnya/cinta yang tercela). Berbicara mengenai cinta adalah berbicara mengenai IMAN. Jika seseorang patah hati karena mencintai maka: dia mengingkari nikmat Allah, APA ITU JODOH? Jika kamu baik maka jodohmu baik. Jodoh pada dasarnya seperti belahan jiwa (soulmate). Daripada sibuk mencari belahan jiwa kita, mending mencari belahan diri dulu. Apa kekurangan dan kelebihan kita. (mengenal Allah adalah mengenal diri sendiri). Islam mengajarkan kita bahwa tujuan hidup dalam menikah adalah Sakinah (berasal dari kata “sakana”, kuda yang liar tiba-tiba tenang. Maksudnya cinta itu membuat jadi tenang), Mawaddah (dua pengertian, 1. Kosong. Maksudnya ketika kita mencintai seseorang kita kosong dari prasangka negatif terhadap pasangan kita. Pengertian kedua: gairah cinta karena jasmani. Karena itu harus segar di hadapan pasangan) wa Rahmah (kasih-kasihan, sayang-menyayangi). Sebab pertengkaran: HARTA, TAHTA, WANITA. Yang susah dalam keuangan adalah: laki-laki pelit, perempuan selalu merasa kurang. Tahta: salah satunya (wanita/pria) tidak mendapatkan tempat di keluarga mertua. Wanita/pria: kelebihanku kekuranganmu, kekuranganku kelebihanmu. Yang menyebabkannya menuntut hak tapi tidak mengerjakan kewajiban. Keluarga sakinah adalah bagaimana menambatkan cinta itu kepada Allah agar Allah membawa Rahmat kepada keluarga tersebut. Cerita Adam dan Hawa ketika diturunkan ke Bumi. 5 PILAR RUMAH TANGGA: - Pernikahan adalah pengembangan kepribadian diri. - Pernikahan adalah pilar silaturrahim. Menggabungkan 2 kepala/keluarga. - Pernikahan adalah pilar pendidikan anak. Wajib bagi seorang ibu untuk memperhatikan pendidkan anak. - Pilar ekonomi keluarga. Harus punya rancangan ekonomi keluarga. - Pilar hiburan. Hiburan antara suami dan istri, hiburan untuk anak-anak.
Share:

TAFSIR AL-WAAQI’AH

(Ust. Fadli Reza Tanggal : 15 Agustus 2012 Pukul : 20.20 WIB Tempat : Masjid Nurul Barokah) Q.S Al-Waaqi’ah ayat 1-96 Semua tentang kiamat, ashabul maimanah (mengambil kitab dengan tangan kanan, artinya masuk surga), ashabul masy’amah (mengambil kitab dengan tangan kiri, artinya masuk neraka), assabiquna sabiqun (masuk surga tanpa hisab). Hubungannya: 1. Rezeki seolah-olah dalam bentuk harta. Padahal rezeki itu luas. 2. Surat ini berkaitan dengan pentingnya akhirat daripada dunia. 3. Setelah kita memahaminya, kita akan mengerti kesulitan-kesulitan yang kita alami bisa jadi merupakan ulah dia sendiri. Hadist: “aku mengagumi seorang mukmin bila memperoleh, kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur, bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar....” Sebenarnya kita masuk ke syurga bukan hanya karena ibadah kita tapi lebih karena kasih sayang Allah atau Ridho Allah swt. LEARN, WORK, PRAY bagian dari ibadah kita. Ma’ruf, Birr (kebaikan karena ada hubungan), khoir (baik yang kebaikannya mengalami peningkatan), ihsan ( BIKE TO WORK. CYCLE OF LIFE! Dan berdamai itu baik. Hakikat manusia: 2 mata, 2 telinga, 2 tangan, 2 kaki dan 1 mulut 1 hati. Bisa jadi banyak yang lebih pintar dari kita, tapi tidak seberuntung kita. Zahidun fid dunya, raghibun fil akhirat. ASHOLATUL HAYAH (aslinya kehidupan ketika apa yang di dunia bisa dipakai untuk akhirat). Meletakkan logika akhirat di atas logika dunia. Menganggap biasa segala hal yang baisa, menganggap yang luar biasa memang luar biasa. Cara menyikapi dunia, mengerti hidup di dunia ada akhirnya, memandang kematian dengan cara yang benar, semua peristiwa adalah cara menuju ke surga. kita ini makhluk langit yang saat ini ditempatkan di bumi. NEVER GIVE UP!! MAN JADDA WA JADA. Ibadah dengan baik dan perbaiki sebaik-baiknya!
Share:

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI

(Tanggal : 13 Agustus 2012 Pukul : 20.30 WIB Tempat : Masjid Nurul Barokah) Kitab At-Tibyan: kitab tentang adab dalam menghadapi Al-Qur’an dan akhlak dengan Rasulullah Video Kemerdekaan RI, Masa Mempertahankan Kemerdekaan RI Buku Resolusi Jihad: Dikisahkan sedikit tentang Pangeran Diponegoro. Dikisahkan tentang keluarga penghafal Al-Qur’an. Rumah Tahfidz yang didirikan oleh Ust. Yusuf Mansur di Yogyakarta. Menceritakan sedikit kisah anaknya ketika ditanya kenapa mau menghafal Qur’an. Trus, anak yang perempuan menjawab Klo menghafal Qur’an bisa mengangkat 8 anggota keluarganya ke Syurga. Al-Qur’an isinya luar biasa, sejarahnya jelas. Imam Bukhari kerjanya meneliti Hadits Rasulullah sampai sedetail-detailnya. 2 kepala negara yang hafal Qur’an (Moh. Mursyi dan Perdana Menteri Palestina) Surat Hasyim Asy’Ari: Asw.... ...... lalu saya mengumumkan apa yang menjadi penyebab fitnah...... Surat Al-Hujurat ayat 10. Keadaan umat sekarang menganggap saudara muslim sebagai musuh. Rasulullah bersabda:.... sementara...... Ada pesan dari Mbah Kholil Q.S. Thaha (20) ayat 17-23. “diri manusia yang tidak ada Al-Qur’an dalam dirinya seperti rumah bobrok.” Bercerita tentang molekul air yang ditemukan Prof..... dari Jepang. - Apapun masalahnya kita harus kembali ke Al Qur’an, paling tidak tilawah. - Luangkan waktu setiap hari untuk mempelajari setiap ayat Al-Qur’an, 1-3 ayat per hari - Cobalah untuk menghafal paling tidak satu ayat satu hari. “suatu ketika, ibu pulang dari pasar. Tidak sengaja menengok kamar sang anak yang sedang mendengarkan curhat temannya dan anaknya menasehati kawannya tersebut dengan nasehat-nasehat yang diberikan ibunya kepadanya. - Luangkan waktu khusus bersama keluarga untuk menghafal Al-Qur’an. - Kurangi unsur-unsur yang bisa merusak Al-Qur’an. Kesimpulan: tanpa Al-Qur’an kita rapuh dan bobrok. Cerita: ada seorang anak bernama Baraaha (10 tahun hafal Al-Qur’an). Gadis kecil ini ketika usianya 8 tahun, orangtua Dokter pindah dari Palestina ke Arab Saudi. Pada usia seperti itu, dia sudah hampir hafal Al-Qur’an beserta Tajwidnya....
Share:

CERDAS DALAM MENDIDIK ANAK Part 2

Kesalahan orang tua kita dalam mendidik adalah menganggap nilai sekolah yang tinggi adalah segalanya. Padahal tidak semua anak-anak memiliki kecerdasan logika. Setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasan masing-masing. Beliau menegaskan bahwa yang harus dilakukan para orang tua adalah “Yang penting ikhtiar, jangan dinilai anak-anak dengan angka-angka.” Selanjutnya, diputar film yang mengisahkan bagaimana seorang anak yang selalu dipukuli ibunya dengan rotan karena tidak pernah mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Meskipun si anak sudah berusaha keras, namun tetap saja tidak mendapatkan nilai yang tinggi di sekolahnya. Karena tidak tahan akan pukulan ibunya, si anak ingin bunuh diri namun berhasil dicegah aparat kepolisian. Cerita ini terus berlanjut. Ibunya semakin keras memukulnya, mengajarinya matematika dan dia juga semakin tidak mengerti angka-angka yang dipelajari itu. Namun, dia menyimpan bakat lain, yaitu menggambar. Dia selalu menggambar setiap hari meskipun ibunya merobek-robek buku gambarnya dan selalu memarahinya ketika dia menggambar sesuatu. Singkat cerita, si anak mengikuti lomba menggambar dan mendapatkan penghargaan juara 2 tingkat Internasional yang diadakan di Amerika Serikat. Lihat bagaimana cara anak berfikir. Ayat yang kedua, Q.S. 11: 36 “jangan ikuti suatu dasar tanpa ilmu, sesungguhnya setiap orang bertanggungjawab atas apa yang ia kerjakan.” Usia 0-7 (0-10) tahun = usia bermain sambil belajar (the golden age). tapi mengalami masa-masa tantrum karena dia sedang mencari siapa dirinya dan belum bisa mengekspresikan siapa anaknya. Cara pertama: Utamakan bagaimana anak menikati proses belajar. Cara kedua: anak itu kita rangkul dari arah belakang. Cara ketiga: hindarkan dari benda-benda berbahaya. PANDUAN RASULULLAH TENTANG PENDIDIKAN ANAK Sahabat bertanya: “apa hak anakku yang merupakan kewajibanku?” 1. Diberi nama yang baik yang isinya doa. 2. Tempatkan dia di hatimu. 3. Didik anakmu adab (budaya) yang islami. Bagaimana usia 10-17 tahun? Kekanglah ia. Maksudnya harus tegas (dikasih sanksi). Hukuman yang mendidik. 16 – 20 tahun, anggaplah ia sahabat. Apa yang harus dilakukan untuk anak kita? 1. Perhatikan pola makanan. 2. Jangan mencampur makanan. Makan buah dulu baru makan nasi. 3. Pagi hari makan buah dan kacang-kacangan bukan nasi. Tidak pernah mencampur susu dan teh dengan makan. Rasulullah lebih sering minum susu kambing daripada susu sapi. MENU Pagi hari: minum sari buah, makan kurma Jam 10 pagi: makan biskuit dan minum susu kambing. Siang hari: makan ikan dan sayur-sayuran. Sore hari: kacang-kacangan. Malam hari: makan nasi dan lauk sedikit. POLA BICARA HARUS DIUBAH LENTERA JIWA Lama sudah kumencari Apa yang hendak kulakukan Segala titik kujelajahi Tiada satupun kumengerti Tersesatkah aku di samudera hidupku ..... yang kubaca Terkadang tak mudah kucerna ohh.... Bunga-bunga dan rerumputan Bilakah kau tahu jawabnya Inikah jalanku, inikah takdirku Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati Yang selalu membunyikan cinta Kupercaya dan kuyakini murninya nurani Menjadi penunjuk jalanku Lentera jiwaku.
Share:

CERDAS DALAM MENDIDIK ANAK Part 1

Masjid Nurul Barokah, Sleman, Yogyakarta. 11 Agustus 2011 Pukul 20.30 WIB Dalam ceramah kali ini Ust. Fadli Reza menyampaikan rahasia bagaimana cara mendidik anak secara cerdas. Ceramah dimulai dengan menyampaikan sebuah hadist Rasulullah saw yakni “dua nikmat yang manusia lupa adalah nikmat kesehatan dan....” dan dilanjutkan dengan Firman Allah swt An-Nahl: 78 “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur.” Ust. Fadli Reza merinci ayat tersebut dalam empat kategori yaitu: - Allah mengasih pendengaran. Karena itu, pertama kali kita lahir, manusia harus diadzankan (bagi laki-laki) dan diiqmatkan (bagi perempuan). - Allah memberi kita penglihatan. Mengenai penglihatan, beliau menjelaskan bahwa mata jauh lebih banyak merekam daripada telinga. Itulah mengapa TV jauh lebih menarik daripada TPA? Karena TV bergerak, berwarna-warni, ada lagunya, dan sebagainya. Sedangkan TPA jika ustad dan ustadzahnya tidak pandai mengajar akan kelihatan kaku dan tidak menarik. - Allah memberi akal agar kita bersyukur. (saya lupa apa penjelasannya) - Allah beri kita hati untuk memahami segala sesuatu. (klo gak salah tidak dijelaskan)
Share:

Basyarah lil Muslim (Kabar gembira)

scr: goalbahri.wordpress.com/2012/07/12/5-zaman-hadist-shahih-ahmad/



hadist yang “telah lama disembunyikan” dan sengaja ditutupi dan tidak dipelajari di bangku-bangku pendidikan agar umat islam lupa terhadap bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah Muhammad SAW.
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada.  Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada.  Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada.  Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan al-Bazar).

Sanad Hadis
Imam Ahmad menerimanya dari Sulaiman bin Dawud ath-Thuyalisi dari Dawud bin Ibrahim al-Wasithi dari Habib bin Salim dari an-Nu‘man bin Basyir. Ia berkata:
Kami sedang duduk di masjid bersama Rasulullah saw. Basyir adalah orang yang hati-hati dalm berbicara. Lalu datang Abu Tsa‘labah al-Khusyani. Ia berkata, “Wahai Basyir bin Saad, apakah engkau hapal hadis Rasulullah saw. tentang para pemimpin?”
  Hudzaifah berkata, “Aku hapal khutbah beliau.”
  Lalu Abu Tsa‘labah duduk dan Hudzaifah berkata, “Rasululah saw. bersabda: (sesuai dengan matan hadis di atas).” Al-Bazzar menerimanya dari al-Walid bin Amru bin Sikin dari Ya‘qub bin Ishaq al-Hadhrami dari Ibrahim bin Dawud dari Habib bin Salim dari an-Nu‘man bin Basyir. Ia bercerita bahwa ia sedang di masjid bersama bapaknya, Basyir bin Saad. Lalu datang Abu Tsa‘labah al-Khusyani. Kemudian terjadilah dialog seperti di atas.
Al-Haytsami berkomentar,”Imam Ahmad meriwayatkannya dalam Tarjamah an-Nu‘mân, juga al-Bazzar secara persis, ath-Thabrani secara sebagiannya di dalam al-Awsath, dan para perawinya tsiqah. Ibn Rajab al-Hanbali juga menukil riwayat Ahmad ini.
 Makna dan Faedah
Hadis ini memberitahukan lima periode perjalanan kaum Muslim sejak masa kenabian. Periode pertama adalah periode kenabian.
Periode kedua adalah periode Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Para ulama sepakat bahwa periode Khilafah Rasyidah adalah periode Khilafah yang berjalan di atas manhaj kenabian. Menurut sebagian ulama, periode ini adalah periode Khulafar Rasyidin sampai periode Khilafah al-Hasan bin Ali. Khilafah Umar bin Abdul Aziz oleh sebagian ulama juga dikategorikan Khilafah Rasyidah sehingga beliau juga dijuluki Khulafaur Rasyidin.
Periode ketiga adalah periode pemerintahan dan kekuasaan yang zalim. Lafal mulk bisa berarti kerajaan, bisa juga al-hukm wa as-sulthân (pemerintahan dan kekuasaan). Lafal mulk dalam hadis ini kurang tepat jika dimaknai kerajaan sebagai sebuah bentuk pemerintahan. Sebab, setelah Khulafaur Rasyidin, bentuk pemerintahan kaum Muslim tidak berubah menjadi kerajaan, tetapi tetap Khilafah. Kepala negara tetap seorang khalifah dan tidak pernah berubah menjadi raja. Ini adalah fakta yang telah disepakati para ulama. As-Suyuthi dalam Tarîkh al-Khulafâ’ berkata, “Aku hanya menyebutkan khalifah yang telah disepakati keabsahan imâmah-nya dan keabsahan akad baiatnya.”
Secara faktual, Khilafah terus berlanjut sampai diruntuhkan oleh penjajah Barat tahun 1924 M. Namun, juga disepakati, selama rentang waktu tersebut terjadi penyimpangan dan keburukan penerapan Islam di sana-sini. Jadi, periode tersebut adalah periode pemerintahan dan kekuasaan yang di dalamnya terjadi kazaliman, yaitu peyimpangan dan keburukan penerapan sistem dalam beberapa hal.
Periode selanjutnya adalah periode pemerintahan dan kekuasaan jabbariyah (diktator). Dalam riwayat Abu Tsa‘labah al-Khusyani dari Muadz bin Jabal dan Abu Ubaidah, periode ini digambarkan sebagai periode pemerintahan dan kekuasaan yang sewenang-wenang, durhaka, diktator, dan melampaui batas.6Gambaran demikian adalah gambaran pemerintahan dan kekuasaan yang bukan Islam. Periode pasca runtuhnya Khilafah saat ini tampaknya sesuai dengan gambaran tersebut.
Periode terakhir adalah periode kembalinya Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ini merupakan basyârah (berita gembira) akan tegaknya kembali Khilafah setelah keruntuhannya. Makna yang sama juga diriwayatkan dalam banyak riwayat. Jika riwayat ini digabung dengan riwayat lain yang semakna, yaitu riwayat akan masuknya Islam di setiap rumah, hadis al-waraq al-mu’allaq, hadis Khilafah turun di bumi al-Quds, hadis mengenai Dâr al-Islâm kaum Mukmin berpusat di Syam, hadis ‘adl wa al-jur, hadis hijrah setelah hijrah, hadis al-ghuraba’, hadis al-mahdi, dan hadis akan ditaklukkannya Roma, maka makna tersebut bahkan bisa sampai pada tingkat mutawatir.7
Basyârah ini selayaknya memacu semangat kita untuk terus berjuang demi tegaknya Khilafah, karena kita ingin mendapat kemuliaan, yakni turut menjadi aktor bagi terlaksananya janji Allah tersebut. Allâhummarzuqnâ dawlah Khilâfah Râsyidah.
Wallâh a‘lam bi ash-shawâb.
Share: