Dalam
suatu perjalanan, aku menemukan sebuah masjid dimana, disana banyak orang
sedang bersiap untuk melakukan shalat, namun entah shalat apa yang hendak
didirikan, namun nampaknya shalat dhuha atau dhuhur. Ketika kami hendak
mengambil wudhu, tiba-tiba datang sebuah serangan banyak peluru.
Entah
siapa yang menyuruh, aku langsung berlari menuju kubah masjid untuk mengintai
musuh yang melancarkan serangan peluru kearah masjid kami. Aku melihat dua
teman lain juga ikut denganku menuju kubah masjid.
Ketika
kami mencapai kubah masjid, kami dapat melihat, ternyata yang menyerang kami
bukanlah manusia, melainkan monster-monster buaya. Awalnya aku hanya melihat
buaya dengan senapan diatas punggungnya yang diarahkan ke kubah masjid kami.
Ada dua buaya besar yang tak henti melakukan serangan.
Kami
pun menyusun sebuah rencana. Sementara kami menyusun strategi datang rombongan
tim keamanan negeri tersebut, mereka dapat menaklukan dua buaya itu namun tanpa
disadari, banyak manusia diluar masjid yang tiba-tiba berubah menjadi buaya.
Dan ikut bergerak menyerang, namun lagi-lagi tim keamanan dapat menangani
buaya-buaya yang ada.
Tanpa
saya sadari nampaknya dua teman saya juga mulai terkena pengaruh dan akan
berubah menjadi monster. Menyadari kondisi tersebut, saya menuntun kawan saya
membaca syahadat sebelum dia berubah menjadi monster. Dia sempat membaca
syahadat dengan jelas sebelum berubah menjadi monster. Ketika dia jadi monster
dia terjatuh dan meninggal.
Aku
dan dua temanku turun kebawah, namun ketika tiba dibawah temanku mulai berubah
menjadi monster. Sayang kali ini saya agak telat menuntunya membaca syahadat.
Namun teman yang satu ini berbeda, dia bukan berubah menjadi monster, tapi jadi
monyet. Meskipun agak telat, aku mencoba menuntunnya membaca syahadat. Namun
syahadatnya kurang terdengar dengan jelas meski dia tampak berusaha membacanya.
Dengan
ini aku ragu dengan apakah syahadat yang ia baca dapat menyelamatkannya atau
tidak, karena syahadatnya samar-samar. Kemudian tampaknya dia belum merasa barubah
menjadi monyet maka dia mengikutiku ke tempat wudhu. Dan ada sebuah cermin, dia
aku suruh menghadap cermin, dan ia kaget dengan kondisi tubuhnya yang telah
berubah menadi monyet, selanjutnya entah dia kemana.
Aku
kemudian masuk masjid. Tampak masjid agak berantakan, namun orang yang berada
didalamnya selamat, dan aku mulai mengerjakan shalat.
WALLAHU
A’LAM, entah apa arti mimpi ini.
0 komentar:
Posting Komentar