Soleboh | Ngomong mBuri

Saat itu Soleboh tengah disibukan dengan Mustika Hasta Praja. Ia mencoba untuk tuli terhadap percekcokan yang terjadi di Kademangan, tapi tetap terdengar, sehingga ia memilih membuta dan membisu. Percekcokan mengenai desain, kemampuan Mustika mengemban amanah, mengemban tanggungjawab. Kemudian ada beberapa orang yang desainnya tidak digunakan dalam pembuatan Mustika ini, mereka beroceh, " Mari kita lihat kemampuan Mustika itu." mereka menganggap itu mustika itu layaknya pecundang karena tidak menggunakan desain yang mereka ajukan.
Soleboh titiba berceramah, "Kalau desainya tidak dipakai, dan itu adalah hasil mufakat semestinya kita hargai dan kita dukung dalam berbuat kebaikan, dan kita jaga agar tidak menyimpang, bukan malah hanya ditonton."
"Alah, itu sudah tidak bisa diharapkan. Desain mereka lolos dan kalian setujui karena mereka menyuap beberapa peserta rapat, bukan?" Bendol menyahut.
"Saya tidak punya data untuk mengatakan itu benar atau salah"
Kemudian muncul sebuah kabut putih. Sekilas nampak cerita masa lalu dari kademangan. Dan sayup sayup terdengar, "BAPA TAPA TAMA BUMI" kemudian kabut itu pudar.
"Apa gerangan itu tadi?" Tanya Soleboh pada sekelilingnya.
"Mungkin itu tadi mimpi atau pesan dari masalalu" Jawab Bendol
Share:

0 komentar: