Senior >< Tuhan

Shadaqa Allahu Al-‘Adhim. Kalo biasanya kalimat ini biasa di tulis di akhir, di sini saya tulis awal. Saya yakin kalimat ini sering di baca banyak orang. Bahkan para aktifis-aktifis di sekolah-sekolah, kampus-kampus dan institusi-institusi lain pun juga sering baca. Tapi tak sedikit yang tahu (kayaknya sih belum paham) arti kalimat ini, namun melanggar isi dari kalimat ini.
Sebelum saya ke inti masalah, tentu anda tahu nabi kami, Muhammad. Setahu saya, Nabi Muhammad adalah manusia paling sempurna dari seluruh ciptaan Rabb. Sehingga Beliau Maksum, atau terhindar dari kesalahan, tapi bukan berarti maksum terus tidak pernah melakukan salah. Pernah juga nabi berbuat salah, namun ketika beliau berbuat salah beliau langsung di tegur oleh Allah. Itulah nabi Muhammad yang terjaga dari dosa.
Pasal 1 : Senior Selalu Benar Pasal 2 : Apabila Senior Berbuat Salah, Maka Kembali ke Pasal 1. Kata kunci yang seolah-olah, mereka adalah yang sempurna. Padahal mereka tahu ada Yang Sempurna. Apakah yang sempurna ini ingin menandingi Yang Sempurna, seperti Fir’aun di Jaman Musa? Saya yakin tidak begitu. Mereka sekedar pengin menunjukkan senioritas, namun salah jalan. -Ssssstt..Gak beda kaya orang yang pengin ngeksis dengan berbuat kesalahan- 
In my view, tradisi Fir’aun ini seharusnya di tinggalin deh. Ini bukan mendidik Junior, tapi malah membuat junior ilfil ma Senior. Dan seharusnya Junior akrab dan dekat ma kakak tingkatnya dengan gembira, yang jadi malah Junior akrab karena terpaksa. Dan akrabnya pun dengan rasa takut –ini yang biasa terjadi pada anak SMA- 
Kalo pengin di hargai di hormati dan di ta’ati adik-adikmu, tunjukka dengan teladan bukan dengan nafsu. Tunjukkan dengan saling mengingatkan jika salah, yang (merasa) sempurna, yang (merasa) selalu benar itu bukan Tuhan. Adik-adik gak usah segan kalo ada senior yang salah tegur saja. Kalo dia marah ada dua hal yang harus kamu tahu. Dia marah beneran atau acting. Kalo gak tau bedanya, tanya aja, “kakak marah beneran apa acting?” dan kalo dijawab marah beneran, maka ajak dia wudhu, kalo acting kalia gak usah ikut acting, diam da lihat saja. Karena orang acting itu buat di tonton.
Share:

0 komentar: