Ikut Nafsu

Hari ini aku menyaksikan orang-orang yang menyebut dirinya aktivis "dakwah"
atau menyebut dirinya aktivis di "lembaga dakwah"
mengatakan bahwa Ulama ini bijak,
hal ini karena fatwa yang dikeluarkan sesuai dengan keinginan mereka,

sedangkan ketika Ulama ini mengeluarkan pendapat yang tidak sesuai dengan nafsu mereka,
maka mereka akan mengatakan,
"ulama ini kurang kritis, kurang itu kurang ini,"
sehingga berbagai alasan mereka keluarkan untuk menghindari dan tidak melaksanakan perintah atau pendapat ulama itu,,

Sungguh luar biadab,,

mengaku aktivis yang mengajak pada kebenaran,
namun hanya mengajak pada kelompoknya,
bukan mengikut pada keputusan ulama,
INGAT,,
Al Ulama Waratsatul Anbiya,,

SUDAH MIRIP YAHUDI

“Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian lalu kalian angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalian bunuh?” (Al-Baqarah: 87)
Lafadz yang berbentuk pertanyaan ini adalah sikap mengingkari perbuatan mereka dan celaan atas mereka, dan mereka dicela atas apa yang telah mereka lakukan. Setiap kali datang seorang rasul kepada mereka yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya, mereka pun menyombongkan diri. Bahkan mereka membunuh sebagian nabi dan mendustakan sebagian yang lain. Inilah keadaan orang yang sombong yang tidak mau menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya, karena Nabi n telah menafsirkan sombong dalam hadits yang shahih dengan makna menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

Wallahu A'lam,,
Share:

0 komentar: