Ust. Aris: Mengulang Syahadat Ketika Dewasa


وَلِهَذَا كَانَ الصَّحِيحُ أَنَّ أَوَّلَ وَاجِبٍ يَجِبُ عَلَى الْمُكَلَّفِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، لَا النَّظَرُ ، وَلَا الْقَصْدُ إِلَى النَّظَرِ ، وَلَا الشَّكُّ ، كَمَا هِيَ أَقْوَالٌ لِأَرْبَابِ الْكَلَامِ الْمَذْمُومِ . بَلْ أَئِمَّةُ السَّلَفِ كُلُّهُمْ مُتَّفِقُونَ عَلَى أَنَّ أَوَّلَ مَا يُؤْمَرُ بِهِ الْعَبْدُ الشَّهَادَتَانِ ،
Ibnu
Abil Izz al Hanafi mengatakan, “Oleh karena itu yang benar kewajiban pertama manusia dewasa adalah mengikrarkan syahadat laa ilaha illallahu, bukan kegiatan mencari tuhan atau berniat mencari tuhan atau pun meragukan segala hal sebagaimana pendapat para ulama ilmu kalam yang tercela. Seluruh ulama salaf sepakat bahwa hal yang pertama kali diperintahkan kepada seorang hamba adalah mengucapkan dua kalimat syahadat.
وَمُتَّفِقُونَ عَلَى أَنَّ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ قَبْلَ الْبُلُوغِ لَمْ يُؤْمَرْ بِتَجْدِيدِ ذَلِكَ عَقِيبَ بُلُوغِهِ ، بَلْ يُؤْمَرُ بِالطَّهَارَةِ وَالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ أَوْ مَيَّزَ عِنْدَ مَنْ يَرَى ذَلِكَ ، وَلَمْ يُوجِبْ أَحَدٌ مِنْهُمْ عَلَى وَلِيِّهِ أَنْ يُخَاطِبَهُ حِينَئِذٍ بِتَجْدِيدِ الشَّهَادَتَيْنِ ، وَإِنْ كَانَ الْإِقْرَارُ بِالشَّهَادَتَيْنِ وَاجِبًا بِاتِّفَاقِ الْمُسْلِمِينَ ، وَوُجُوبُهُ يَسْبِقُ وُجُوبَ الصَّلَاةِ ، لَكِنْ هُوَ أَدَّى هَذَا الْوَاجِبَ قَبْلَ ذَلِكَ .
Demikian pula seluruh ulama salaf sepakat bahwa siapa yang sudah membaca syahadat sebelum baligh maka dia tidaklah diperintahkan untuk mengulang syahadat setelah dia baligh. Yang benar saat anak itu sudah dalam usia tamyiz atau baligh dia diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Tidak ada satu pun ulama salaf yang mewajibkan ortu untuk membimbing anaknya mengulang syahadat manakala si anak telah baligh. Meski mengikrarkan dua kalimat syahadat itu wajib dengan sepakat kaum muslimin dan ikrar syahadat itu wajib sebelum wajibnya mengerjakan shalat namun dalam kasus ini si anak telah melaksanakan kewajiban untuk mengikrarkan syahadat sebelum dia baligh” [Syarh Thahawiyah karya Ibnu Abil Izz al Hanafi hal 43-44].

http://ustadzaris.com/mengulang-syahadat-setelah-dewasa
Share:

0 komentar: