Ulama KPK | Pemerintah Rakyat

Ada sebuah kisah tentang sebuah keluarga. Seorang ayah yang penyabar dan pemaaf, ia juga seorang guru ngaji. Ayah itu memiliki seorang istri yang "narimo ing pandum". Mereka memiliki seorang anak yang sangat shaleh, dan tegas. Mereka juga punya seorang pelayan yang mereka gaji setiap bulan.
Hingga pada suatu waktu, anak ini menjadi semakin dekat dengan pelayan ini. bahkan semakin hari, anak ini berfikir bahwa pelayan ini adalh tuan, bos baginya. Anak ini tidak lagi mau mendengar apa kata ayahnya, tidak lagi menyayangi ibunya. Anak ini lebih mau mendengar apa kata pelayan itu, ia akan menunruti setiap perintah dan siasat pelayan itu.
Sang Ayah sebenarnya sakit hati, kesal atas kelakuan anak ini. namun ia masih memaafkan. semakin hari, ia tidak mau lagi menasihati anak yang tuli pada nasihatnya. Hanya sindiran-sindiran kecil yang disampakan kepada sang Istri dengan harapan di dengar oleh sang anak. Sang Ayah tak ikut campur lagi dengan urusan sang anak, sama sekali.
Sang Istri bahkan sempat mengira pelayan itu pantas menjadi bos, hampir saja. Namun kesadaran itu sering kali hilang.
Kini pelayan itu bebas, merdeka dengan kebodohannya, dan memperdaya anak ini untuk kepentingannya. Setelah sang Ayah yang penyabar tak mengumbar aibnya, sang Ibu yang sering kehilangan kesadaran, ia memanfaatkan sang Anak untuk menguasai rumah itu, memeras, dan tanpa takut digugat.
Share:

0 komentar: