Soleboh | Kitab Warisan

Soleboh memberikan setumpuk kitab kepadaku.
"Ini kitab yang dulu Kiai Sahid berikan kepadaku, ku harap kamu mengerti maksud ku amanahkan kitab ini kepadamu." 
Soleboh melanjutkan ceritanya, "Dulu Kiai Sahid memiliki tumpukan kitab, dan 2 bilah parang. Sebelum beliau meninggalkan kami, beliau mengamanahkan parang itu kepada Bendhol, dan kitab-kitabnya kepadaku. Maka tugasmu adalah menjaga sanad ilmu dan amalku."
Share:

Hasan Macan Mangli Asy'ary

Lihatlah pemuda-pemuda yang disana
Mereka sangka dirinya adalah Macan
Tunggu hingga saatnya nanti
Mereka akan merasa dirinya hanya Kucing kecil
Saat ini mereka sangka dirinya macan
Karena pertemuan mereka dengan kutu
Mereka akan rasa dirinya kerdil karena tahu sebuah konspirasi
Nak, ku kenalkan kau pada Macan Mangli
Yang dari muda hingga tuanya tetap menjadi Macan Mangli.
Namanya harum bak namamu,
Nama beliau Hasan Asy'ary, seperti namamu Hasan
Auman beliau menggelegar,
Dari keterpencilan Mangli
Hingga kemewahan Istana Negeri
Mampukah kau tunjukkan pada kami aumanmu Nak?
Share:

Adipati Sorak, Raja Keprajak

Keng adipati datan kendhat anggone memungsuhan kelawan keng prabu. Dene anane keng prabu wus nora malati. Mula, nalikane keng adipati mbucal wuwus, misuhi keng prabu datan kena karma.
Anane prabu kang mangkene mesti balal ora den taati di ning praprawira. Mula padha gugat pra prawira ing njeng Prabu
Share:

81118

Jarum detik berdenting nyaring
Bersuara ditengah heningnya suasana
Menemani ibumu menahan rasa sakitnya
Tumuju mijil si Jabang Mungil
Lima belas menit sudah lewat dari tengah malam
Dirimu menangis, tangisan yang kami tunggu
Tangisan kebahagian kami mengiringi tangismu
Tangis pertama pertanda hadirmu di semesta alam
Le, ngger anakku, selamat datang di dunia
Dunia yang tengah berbantah antar-kubu yang saling mengaku
Indonesia itu yang sepertiku, bukan sepertimu
Kata mereka yang tengah ricuh menjelang sembilan belas.
Kuharap kamu bukan seperti itu
Kamu adalah tabungan kami
Ketika kami kembali nanti
Jadi jangan begitu
Tahukah kamu Hasan putera Ali
Tokoh pemuda penduduk surga
Tirulah akhlaqnya, supaya kelak engkau bersua
Dengan pemuda hebat ini dihari akhir nanti
Tahukah kamu Kiai Hasan Tegalsari
Gurunya para ulama dan umara
Belajarlah darinya, agar kau menjadi penerusnya
Sebagaimana Toean Tjokro dan Trimurti
Hasan berarti kebaikan
Baik rupa maupun budi
Baik dlahir juga batin
Karena inilah yang dinamakan taqwa
Juga tahukah kamu akan Raden Mas Suryadi Suryaningrat
Pangeran yang terlahir di bumi Pakualaman dua Mei
Menjadi orang yang berjariyah tinggi
Dengan Sasana Wiyata Taman Siswanya.
Beliau berwasiat dengan sesanti
Pertama, ing ngarsa sung tuladha
Lalu, ing madya mangun karsa
Terakhir, tut wuri handayani
Engkau seorang putera sulung
Putera pertama yang tinuladha sinudarsana
Karena engkau yang berada ing ngarsa
Jadilah suri tauladan untuk bangsamu
Tahukah kamu tentang khatamul anbiya’ wal mursalin
Beliaulah uswatun hasanah
Maka pok pangkal itu semua
Adalah mengikut Sayyidina Muhammad sang nabi terakhir
Oleh karena penggal penggal bait ini
Kuberi kau sebuah nama
Hasan Hangarsa Sudarsana
Seminggu menjelang tanggal kelahiran Sang Nabi
Terakhir jangan lupa, senantiasa doakan orangtuamu
Dekatkan dirimu pada Allah dengan taqwa
Perbanyak menghadiahkan Fatihah
Terutama untuk Sang Nabi yang Agung
Sertakan doamu juga untuk guru-gurumu
Untuk leluhur kita juga
Untuk Hasan bin Ali dan Ki Hajar
Dan Hasan Besari Ponorogo yang masyhur
Besar harap kami padamu Nak
Dari ibu bapakmu
Yang empatpuluh minggu menunggu
Semoga Allah mengabulkan
Amin.
Share:

Wolak Walik

Ada seorang adipati yang ingin memberontak, melawan raja, sang kepala negara, untuk membela sang mahapatih, kepala pemerintahan, dengan mengajak aparat bawahan kepala negara.
Bodohnya, aparat bawahan kepala negara ini lebih takut pada adipati ini. Dan mereka secara mati-matian siap membela mahapatih padahal ia hanya pejabat outsourcing. Dan mereka tidak tahu bahwa jikalau mereka tetap membela sang raja, mereka akan membersamai raja lebih lama.
Share:

Belajar Mencari Al Haq (Kebenaran ) dengan Desain Survei

Kita asumsikan kita memiliki objek berposisi pada x, y, z, dan objek tersebut random asimetris pada semua arah koordinat x, y, dan z. Lalu kita melakukan pengukuran pada jarak x+a, x-a, y+a, y-a, z+a, dan z-a. Tentu hasil pengukuran pada posisi tersebut semuanya benar, namun semuanya memiliki perbedaan.
Percobaan diatas kita ibaratkan ada 6 orang dari 6 sisi sebuah bunga yang berbeda, dan mereka semua melukis bunga itu pada sebuah kanvas, dengan cara teknis, metode yang sama. tentu hasilnya akan berbeda, namun itu merujuk pada sebuah kebenaran bunga.
Lalu kita asumsikan, pada jarak bidang x+a terhadap sumbu y itu kita lakukan pengukuran dengan interval 1/10a, 1/5a, dan 1/2a. tentu hasil yang didapatkan akan memiliki resolusi yang berbeda-beda. 1/2a akan menghasilkan objek yang blur, 1/5a akan menghasilkan gambar yang lumayan, dan 1/10a akan menghasillkan gambar sangat tajam. Namun dengan perbedaan itu, saya yakin semua sepakat bahwa itu representasi kebenaran objek tersebut.
Percobaan kedua ini adalah ibaratkan dari posisi yang sama, bunga tadi kita foto, namun dengan kamera yang memiliki tingkat pixel berbeda, maka hasilnya pun akan berbeda-beda namun memiliki interpretasi yang sama yaitu bunga.
Oleh sebab itu, selama kita belum bisa memahami perbedaan sudut pandang dan resolusi pandang ini, yang terjadi adalah perdebatan. Namun ketika kita saling memahami, diskusi akan berjalan, dan kita akan bisa memahami perbedaan kebenaran dari sudut pandang tiap orang.
Share:

Muhasabah Qabliyah Maiyah Macapat Syafaat 170919

Kebun Maiyah adalah kebun yang hijau berseri. Banyak yang bekerja menghidupi kebun ini dengan keikhlasan, dan mereka menyadari bahwa mereka bukan pemilik kebun itu namun mereka berusaha untuk bertanggungjawab penuh untuk merawat kebun ini.
Mereka paham bahwa kebun ini adalah milik Allah, dan mereka paham bahwa mereka harus menanam, merawat, benih-benih kehidupan yang diberikan melalui Simbah, meski mereka juga tiada tahu siapa yang akan memanen kebun ini. Mereka adalah pekerja-pekerja yang ikhlas, pejuang-pejuang fisabilillah yang rela orang lain memetik buah yang mereka tanam.
Kebun Maiyah ini digarap atas dasar maiyah kebersamaan, rasa tepo seliro, kesamaan range frekuensi gelombang dan nalar, dan dalam satu sistem gelembung yang menggelembung dalam segitiga cinta.

Share:

Rokok

Dalam lingkungan sekitar kita masih sering terjadi silang pendapat mengenai hukum mengkonsumsi rokok. Dan saya memaklumi hukum itu selama masih pada batas lima hukum fiqih, wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.
Dalam pengumpulan remah remah, dan rempah rempah sejarah, hingga pada era kini yang mana rokok menjadi warisan budaya Indonesia, dalam hal ini rokok kretek. Mengapa bisa dikatakan sebagai warisan budaya. Karena pada dasarnya, penemuan kretek bukan sebagai konsumsi candu namun merupakan obat.
Pak Bei pernah mengatakan bahwa munculnya larangan merokok sampai pada level fatwa adalah karena politik farmasi yang mana herbal khas dan warisan leluhur pelan-pelan di kebiri. Berbagai manfaat rokok telah diteliti secara ilmiah. Dan sudah banyak juga penderita kanker ganas yang tersembuhkan dengan merokok, tentu fakta ini akan berkebalikan dengan statemen "Merokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan, kanker........."
Bahkan pada akhir abad 19 rokok menjadi ramuan efektif untuk mengobati masalah pernafasan dan batuk. Sehingga muncul statemen "Nyamsu dhisik" ketika ada orang yang mengalami batuk-batuk.
Sebagai masyarakat akademis yang mengedepankan sikap ilmiyah, akan lebih presisi jika percobaan dilakukan, bukan sebatas share klaim atau statemen bahkan hoax. Sebagian yang anti-rokok itu adalah orang yang belum pernah merokok. Dan jika ada yang sampai sakit karena merokok itu bisa kita ibaratkan sebagai orang yang overdosis minum obat.
Share:

Wolak Walik

Kenapa pegawai outsourcing diatas pegawai tetap. Kenapa pegawai outsourcing bisa memecat atau memutasi pegawai tetap, sekehendaknya. Mungkin karena ai outsourcing ini bisa memecat dan memutasi sesukanya ini, maka wajah pembangunan jalan, pembersihan sungai, penataan administrasi dinisbatkan padanya.
Padahal dia outsourcing dan hanya punya kurun 5 tahun.
Padahal pembangunan dan sebagainya itu tadi butuh perencanaan yang matang, butuh studi yang lama.
Bukannya ini harusnya tanggungjawab pegawai tetap.
Kalau memang ini tanggung tanggung jawab pegawai outsourcing, lalu siapa yang merencana pembangunan jalan tol, siapa perencana pembangunan wisma, siapa perencana penutupan dan pembersihan sungai? Apakah itu ide sehari dua hari dari si outsourcing, atau malah hanya ilham yang turun semalam?
Atau yang merencana adalah pegawai tetap yang di klaim oleh pegawai outsourcing?
Atau ada perencana konspirasi?
Share:

Soleboh | Tom Sam Cong

Ada hijab yang begitu jauh antara Soleboh dan Tom Sam Cong.
"Boh, kamu tahu ada informasi tentang Tom Sam Cong, ra?"
"Sopo iku Su?"
"Dijamanku ada cerita dan dikisahkan dalam film tentang manusia dan siluman yang berasal dari Cina, pergi ke barat mencari Kitab Suci, Perjalananmu ini kan dalam rangka meramu remah sejarah dengan menilik sumber yang ada di Utara. Ku pikir kamu sudah mencari info tentang orang ini."
"Aku ndak kepikiran je, sama Sam Cong ini."
"Apakah di Utara sana, budaya menulis sejarah itu seperti budaya kita, menulis sejarah dalam bait tembang, menulis sejarah diselingi fiksi seperti dalam kitab Ambiya, Babad Prambanan, Babad Tanah Jawi, sebagaimana aku menulis tentangmu, Boh?"
"Kalau aku bisa menembus benteng besar itu dan masuk ke kepustakaan mereka, aku kabari kamu."
"Siippp..."
"Kembalilah ke waktumu, bukankah kamu juga akan dalam perjalanan, dan kamu akan melihat sebaran fitnah dan serapah. Jangan lupa doa sebelum salam. Assalamu alaikum."
Share:

Tirai Hijab Kekuasaan

Saya berprasangka kepada mereka yang tetiba membuat keputusan diluar perkiraan dan sudut pandang ummat, adalah mereka yang melihat sesuatu di balik hijab. Adapun yang ada di balik hijab ini adalah sesuatu yang tidak boleh disampaikan kepada ummat yang belum memperoleh akses untuk masuk ke balik tirai ini.
Ketika kita bisa melihat ke balik tirai ini, ada pertimbangan pertimbangan politis yang menjadikan kita kehilangan idealisme. Toh kehilangan idealisme itu selama tidak melanggar wilayah syara' itu tidak perlu dipermasalahkan. Yang bermasalah adalah ketika wilayah ikhtilaf dipermasalahkan untuk perpecahan.
Ada diskusi jual beli kebijakan dibalik tirai. Dan seorang pemimpin tentu mengutamakan yang dipimpin bukan idealismenya. Sebagian besar masyarakat kita memang belum bisa berlepas diri dari budaya mengajukan proposal, mungkin terkecuali mereka yang tidak memiliki kemampuan membuat proposal tertulis dan kemudian membuat proposal lisan dengan bertawasul di makam. Banyak yang melihat bertawasul ini adalah sebuah kesyirikan karena bergantung kepada pemilik makam, padahal hati mereka dan doa mereka tertuju pada Allah. Lalu bagaimana dengan kesyirikan bergantung pada makhluk hidup atau sistem yang dibuat oleh makhluk hidup yang disebut pemerintah?
Terlepas dari urusan kesyirikan diatas, seorang pemimpin juga akan mengikut keputusan bersama dari ummat. Bukan sebatas keputusan segelintir kelompok akademisi apalagi politisi. Ketika ummat khawatir, seorang pemimpin juga akan merasakan kekhawatiran itu. Kekhawatiran akan hari esok itu.
Wallahu a'lam.
Share:

#2019GantiPresiden ??

Kalau saya di tanya tentang #2019GantiPresiden ,
saya bisa jadi setuju, bisa jadi tidak setuju.
-Saya setuju jika pengganti pak jokowi sudah disiapkan dan memang lebih baik dari pak jokowi.
-Saya tidak setuju, jika penggantinya tidak lebih baik dari pak jokowi.
Kebaikan ini akan relatif di mata manusia, maka, sudutpandang Allah perlu kita pakai.
Caranya, kita bertanya pada Allah dalam istikharah.
Wallahu a'lam.
Share:

Baliho Kebencian Allah

Salah satu cara terselubung meminta Allah agar tidak mencampuri urusan kita adalah dengan kita mengemis-ngemis, memasang baliho wajah kita, agar dipilih menjadi pemimpin kaum kita.
Betapa kasihan kita memilih pemimpin yang dijauhi Allah, yang Allah tak mau menjamin ke-amanah-annya.
Duh caleg, duh cagub, duh capres.
Tatkala dilema ini muncul di hati kita, Istikharah InsyaAllah Allah akan jadi solusinya.
WaLlahu a'lam.
Share:

Soleboh | Tapa Brata Bidngah

"Boh bukannya kamu ini beragama Islam" Ungkap Bendol penasaran.
"Ya, lantas?" sahut soleboh
"Lalu kenapa kamu menjalani laku bertapa? Islam kan bukan mensyariatkan itu"
"Ndol, kamu tahu tidak apa yang saya lakukan?"
"Hla nek weruh ya aku tidak tanya."
"Yang tak lakukan itu sesuai dengan yang diajarkan oleh guruku, Kiai Sahid, beliau yang memerintahkanku untuk menjalani Laku Tapa Brata."
"Panutan kita uswah kita lak bukan Kiai Sahid, Boh?" Bendol menyela.
"Sik to sing sabar, tak coba jelaskan, Laku Tapa Brata itu bukan bertapa di goa-goa itu. Andaikan Islam itu membolehkan kita lari dari kekonyolan dunia, Kelucuan polah Adipati Nurwantoro, mungkin saya akan menjalani Tapa Nyepi. Tapi tidak demikian, Laku Tapa Brata ini juga sekaligus Tapa Ngrame, Jajah Desa Milang Kori, artinya kita harus eksplor kemampuan kita untuk tetap melangkah dan menjadi solusi untuk setiap masalah yang kita temui dimanapun kita melangkah, dan dimanapun itu kita tetap bertindak sebagai Khalifah fil Ardh, dan Tapa Brata itu juga berarti Berpuasa, berpuasa dari syahwat, bantal guling, kursi, berpuasa untuk menjadikan diri yang semakin waskita, tidak berharap mendapat atas apa yang kita lakukan."
"Oh, Laku Tapa Bratamu itu begitu, apa kalau Laku seperti itu nanti tidak dianggap bidngah?."
"Saya fikir untuk masa-masa ini, Bidngah belum tenar, belum trend di masyarakat kita, hanya kaum yang ngaji saja yang paham masalah bidngah, tapi beliau para kiai saya yakin paham dengan Laku ini."
"Saya berfikir, 400 tahun lagi, bidngah ini tidak hanya dikenal oleh para kiai, bahkan tukang becak saja bisa saling membidngahkan. dan itu terjadi di jamanku Boh" Sahutku
Share: