Dipaksa Masuk Surga itu Beruntung

Terkadang jiwaku mengajak untuk berbuat yang sesuai kebenaran,
untuk melakukan ini itu,
menghafal qur'an, shalat tahajud, duha,

namun iblis tak pernah mengalah,
ia akan mengatakan padaku,
"perbaikilah niatmu,"
atau ia akan berkata,
"ikhlaskan hatimu"
kemudian ia akan manambahi,
"katanya One Love,
mengapa kamu masih mengacuhkan pandangan manusia,
sedangkan di mata Allah lebih mulia."

lalu jiwa ini membalas,
"lebih baik engkau lakukan ibadahmu,
baru engkau luruskan niatmu."
dan aku pernah mendengar,

Ustadz Ridwan Hamidi menyampaikan,
"Seperti halnya shalat jamaah.
maka kewajiban melaksanakan shalat jamaah tepat waktu lebih penting,
jika dibandingkan dengan meluruskan niat.
Apakah orang akan menunggu hingga niatnya benar,
baru ia shalat, sedangkan imam telah siap memimpin shalat?"

dan aku teringat,
ketika mereka yang hendak melakukan sebuah perintah,
yang jelas perintah itu adalah kewajiban,
namun mereka masih berkata,
"aku ingin meluruskan hati dulu"
"bagaimana kalo aku melakukan perintah itu tapi hatiku masih menolaknya?"
wahai kalian, mana yang lebih utama? menunggu atau disegerakan?

Bukankah, dipaksa masuk surga itu lebih beruntung
dibandingkan menjadi relawan masuk neraka.
semoga bermanfaat bagi mereka yang mengetahui.
Share:

0 komentar: