Perisai Jiwa dan Peluru Nafsu

dan usiaku terus bertambah,
sedikit demi sedikit jatah umurku berkurang,
sedikit demi sedikit dosaku pun bertambah,
entah adakah penebus dosa yang terus bertambah ini,

aku bukan yang tak mau ibadah,
bahkan, ibadah sunnah pun tak terlupa dalam waktunya,
tapi untuk kesempurnaan syariah,
terkadang nafsuku menjerit,
dan terkadang syetan yang menenangkan nafsu ini,
dan ketika syetan berhasil membisik,
jiwa berganti menjerit,

Nafsuku terus di kendalikan syetan,
tanpa kutahu kemana arah dan tujuan,
namun syetan selalu mencari kawan,
untuk neraka tempat dambaan,

aku takut,
aku takut dosa-dosa sepele ini,
menjadi sebuah peluru jarum,
yang sedikit demi sedikit mengoyak tubuh ini,
hanya kerana tubuh ini tak berperisai,

adakah perisai yang lebih kuat,
kecuali sebuah perisai yang di berikan Tuhan,
sebuah perisai yang di sebut hijab.

ku coba tenangkan jiwa,
lalu ku coba pengaruhi nafsuku,
lalu ku coba mencari tujuan,
menambal luka-luka peluru jarum ini,
semua masih ada waktunya,
semua masih ada waktunya,
hingga tujuan ini kutemukan,
Rido Illahi,
dan Jika tercapai,
Inilah keberuntunganku karena RahmatNya,
dan Inilah kerugian syetan karena rajamNya,
Share:

0 komentar: