Mineralisasi Daerah Tirtomoyo, Wonogiri

1. Urat logam dasar Pb-Zn dikarakterisasi oleh kuarsa, pirit, galena, sfalerit dengan sedikit kalkopirit. Komposisi bulk urat memiliki kadar yang variatif; misalnya urat Bonagung (0.13 % Cu; 0,31 % Pb; 0,99 % Zn), urat Ngroto (1,29 % Cu; 0,28 % Pb; 438,7 ppm Zn), dan urat Warak (3,38 % Cu, 1,40 % Pb, 26,34 % Zn).
2. Urat polimetalik tersebut berupa sheeted veins memperlihatkan tekstur kristal kuarsa cenderung kasar, jernih, kadang-kadang kalsedoni, comb, bahkan biasa berkembang tekstur gigi anjing (dogteeth) dan crustiform banded. Open-space filling textures tersebut menunjukan bahwa urat kuarsa+logam dasar tersebut merupakan bagian dari sistem epitermal.
3. Batuan pembawa mineralisasi kemungkinan dasit yang mengintrusi breksi vulkanik dan lava andesit. Akibat larutan hidrotermal dari dasit tersebut, batuan mengalami alterasi berupa silisifikasi, argillik dan propilitik.
4. Analisis inklusi fluida terhadap beberapa urat kuarsa terpilih menunjukan endapan tersebut terbentuk pada temperatur sekitar 220-340 OC dengan peak pada 250 OC, serta salinitas umumnya pada jangkauan 0.5-1.0 wt.% NaCl eq. Endapan tersebut terbentuk pada tekanan 30-40 bars dan pada kedalaman sekitar 350-500 meter di bawah permukaan lampau (paleosurface).
5. Daerah Tirtomoyo cukup potensial untuk eksplorasi logam dasar (dari pada untuk logam mulia seperti emas-perak). Eksplorasi detail dapat dilakukan di daerah sekitar Warak dan Ngepoh. Secara umum sumberdaya/cadangan logam dasar pada tipe endapan ini memang relatif kecil, namun dengan menerapkan selective mining dengan mengikuti orientasi urat/pembuatan terowongan dan teknik penambangan manual/tenaga manusia, maka dapat meningkatkan perolehan (recovery) penambangan.

Referensi: STUDI MINERALISASI DAN MIKROTERMOMETRI PADA ENDAPAN
LOGAM DASAR Pb-Zn DAERAH TIRTOMOYO, KABUPATEN WONOGIRI,
PROPINSI JAWA TENGAH (Arifudin Idrus, I Wayan Warmada, Iwan Setiawan, Bogie Raditya, Mitra Kurnia)

Share:

0 komentar: