Analogi Bermadzhab dengan Fisika

Dalam ilmu fisika ada banyak cabang, seperti fisika dasar, fisika terapan, fisika matematika, filsafat fisika dan sebagainya. Misalkan kita akan berbicara atau menulis maqalah tentang filsafat fisika, tentu saya akan berusaha menuqil penulis terdahulu yang membahas dan pakar dalam filsafat fisika. Bukan berarti saya menganggap orang yang pakar dalam fisika terapan itu buta filsafat fisika, melainkan hanya karena pakar fisika terapan tersebut tidak menulis filsafat fisika secara mendalam.
Begitu pula dalam hal bermadzhab (merujuk pendapat). Masih ada yang janggal dengan pola bermadzhab orang-orang Ahlu Sunnah wal Jama'ah, yang mana mereka bermadzhab fiqih Syafi'i, atau Hambali, atau Hanafi, atau Maliki, dan bermadzhab aqidah Maturidi atau Asy'ari. Sebenarnya ini mudah dijelaskan dengan analogi diatas.
Kita ambil contoh seseorang bermadzhab fiqih Syafi'i dan bermadzhab aqidah Asy'ari. Artinya dalam hal berbicara aqidah, menulis aqidah, dan berkeyakinan, orang tersebut merujuk pada pendapat Imam Asy'ari, karena beliau adalah penulis terdahulu yang membahas aqidah. Sehingga tidak mengutip Imam Syafi'i karena beliau bukan merupakan penulis terdahulu.
Namun demikian sebagai orang yang bermanhaj Ahlu Sunnah wal Jama'ah, kita juga berprasangka bahwa kedua imam tersebut sama-sama pakar baik dalam Aqidah dan Fiqih. Perbedaannya hanyalah pada hasil karya tulis mereka yang mana satu menitik-beratkan pada pembahasan fiqih, satu menitik-beratkan pembahasan aqidah
Share:

0 komentar: