Kesimpulan tanpa Daftar Pustaka

Ketika menjadi orang baru pada suatu bidang ilmu, maka akan merasa keminter, koyo koyoa pendekar kalau di dunia persilatan.
Begitu pula dalam dunia akademik maupun pengajian, yang muncul adalah MENURUT SAYA, tapi ketika sudah menjadi orang lama, hampir purna, atau sudah khatam, pasti diajarkan, sebelum menurut saya, harus menyampaikan penelitian terdahulu, menyampaikan pendapat ulama salaf.
Sehingga ketika menuliskan karya, tugas akhir, kitab, maka pendapat saya harus disampaikan terakhir pada bab kesimpulan dan saran. Jika sampai kesimpulan dan saran ini berbeda dengan penelitian terdahulu, terutama dalam hal konsep, maka akan menjadi bahan pembahasan yang panjang.
Begitupula dalam pengajian, ketika menyampaikan fatwa simpulan, maka semestinya tidak menyelisihi ulama salaf (terdahulu), jikapun berbeda maka disini adalah ijtihad yang pasti akan menjadi pembahasan, pendiskusian yang panjang. Tapi jika sama, maka semestinya disampaikan bahwa saya mengikuti pendapat (madzhab) si A, misalnya.
Mahasiswa yang sudah skripsian semestinya paham.
Share:

0 komentar: