Geologi Daerah (Wonogiri) Anomali Wonogiri Barat

Mengacu pada peta geologi yang telah ada susunan litologi daerah ini dapat dikelompokkan menjadi 3 formasi batuan; yang terdiri atas : Formasi Mandalika dan Semilir serta terobosan Diorit –Mikrodiorit.
Formasi Mandalika menyebar di hulu Sungai Geritan dan Geran serta di bagian bawah aliran Sungai Ketandan dan Bralit. Ubahan mineral umumnya sangat kuat sehingga sudah tidak nampak lagi tekstur dan komposisi mineral batuan asalnya, Posisi batuan ini diperkirakan berupa “roof pendant” di atas terobosan diorit.
Singkapan kecil dari interbeding tufa dan breksi tufa. Breksi tufa ukurannya dari sedang sampai halus umumnya polimik, sebagian dari singkapan menunjukkan seperti tufa felsik dan andesit terubah. tampak pengisian dalam masadasar oleh karbonat, plagioklas sebagai fenokris, bentuknya masih dapat dikenali, telah terubah menjadi lempung, serisit, karbonat Masadasar umumnya telah terubah menjadi lempung, serisit, klorit disertai dengan epidot.
Formasi Semilir terdiri atas batupasir selang seling batulanau, batulempung, endapan piroklastik sisipan batugamping. Dari lintasan sungai dan lintasan di punggungan batuan ini menyebar di hulu Sungai Ketandan dan Sungai Bralit. Singkapan satuan batuan ini tersebar setempat-setempat yang bergantian dengan singkapan diorit –mikrodiorit. Semakin ke hulu selingan batuan piroklastik makin bertambah dengan tebal beragam, setempat terpropilitkan dan piritisasi. Struktur pelapisan jelas umumnya mempunyai kemiringan lapisan tajam 70°-60°, sisipan batugamping berwarna abu keunguan tebalnya kurang lebih 40 cm, sebagian dari rongganya terdapat kristal kasit. Hubungan dengan formasi di bawahnya adalah selaras meskipun ada kecenderungan berubah secara berangsur.
Batuan Terobosan Diorit - Mikrodiorit
Di beberapa lintasan sungai dominan ditempati batuan terobosan diorit. Singkapan batuan ini terutama dijumpai di Gunung Tenong dengan kenampakan bentang alam berupa bukit kerucut terisolir, ciri diorit ini bertekstur porfiritik terdiri atas fenokris, plagioklas berukuran butir kasar hingga sedang, mengandung kuarsa dengan mineral mafik yang prosentase kandungannya beragam. Singkapan yang menarik terdapat di hulu S. Geran dan di Kali Bralit yang menunjukkan bahwa dalam zona kontak terjadi pengaruh yang jelas dari munculnya silika yang kuat, sebagian mengandung kuarsa dan serisit, pirit tersebar hampir merata baik di tubuh intrusi maupun batuan samping. juga berkembang urat-urat halus kuarsa. pola sebaran diorit di lapangan menunjukkan, bahwa tubuh batuan terobosan ini berbentuk seperti kubah berupa stok besar, menerobos satuan batuan tufa breksi gunung api andesitik dan batuan metasedimen, mungkin dapat dikorelasikan dengan Diorit Pendul berumur Pliosen.

sumber :
http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=198&Itemid=235
Share:

0 komentar: