Saya, Golongan Mana?

Masih banyak yang bingung tentang apa dan siapa saya. ketika masih ada yang bertanya, "Su, kamu itu sebenernya golongan yang mana? Fundamentalis, moderat  liberal atau malah teroris?" maka saya akan menjawab, "asyhadu bi ana Muslim, saksikan bahwa saya telah masuk Islam".

terlepas dari apa pandangan orang-orang tentang maksud kata- kata tersebut. jika di bilang fundamentalis itu yang berjenggot dan celananya cingkrang. sepertinya tidak cukup itu untuk mendeskripsikan fundamentalis. kita bercermin pada sejarah, dimana kata fundamentalis ini mulai dipakai ketika mulai munculnya beberapa perpecahan di kalangan nashrani. maka yang masih berpegang teguh kepada kitab adalah orang-orang fundamentalis. dimana saat itu pihak gereja belum menerima pengetahuan-pengetahuan baru yang berkembang dan di bawa oleh galileo cs.

jika bercermin dari pemahaman itu, di bawa dan di masukkan dalam islam, maka fundamentalis adalah yang masih selalu berpegang pada qur'an dan sunnah. jika memang demikian semoga saya adalah adalah bagian dari yang berpegang teguh pada qur'an dan sunnah.

jika yang dibilang dengan moderat itu adalah yang tidak "saklek" pada sebuah pemikiran. yang bisa menerima perbedaan, maka mari kita coba kembali ke sejarah lagi, dimana kata moderat itu digunakan. yaitu ketika orang-orang yang masih beragama nashrani namun mereka tidak terlalu saklek dengan pemikiran umum. dan mereka yang mengakui tentang konsep bumi yang bulat dan sebagainya. maka saya sebagai orang yang belajar di dunia ilmiah. mempelajari bumi dan isinya dengan konsep fisika dalam geofisika. maka saya tidak bisa berlepas diri bahwa saya adalah orang yang berfikir logis, yang tidak hanya berpegang pada perkataan seseorang namun akan membuktikan untuk sebuah keyakinan.

jika yang dibilang dengan liberal itu adalah orang yang berpikir bahwa semua agama adalah benar. semua agama mempunyai titik temu pada titik esoteris, meskipun berbeda beda dalam eksoteris. saya rasa saya bukan bagian dari mereka. tapi saya adalah orang yang berpikir bahwa setiap agama mempunyai kebenaran. dan kebenaran yang ada dalam agama selain islam itu hanya sebatas partial belaka. sedangkan kebenaran yang di jadikan titik acuan kebenaran semua agama itu adalah quran dan sunnah. jika setiap agama mengandung kebenaran. sehingga ada yang berkata "suhari itu tidak liberal dalam beragama namun liberal dalam berislam". bukan sifat suhari di bingungkan oleh harokah-harokah. karena saya islam sebelum berharokah, atau bahkan mungkin saya tidak berharokah.

kalo, teroris, ndak juga sih,, cinta damai men,,
kalau teroris kan main belakang, mending main depan, itu jelas jihad.

yang pasti, "SAYA ADALAH GOLONGANNYA NABI MUHAMMAD, HAROKAH SAYA ADALAH HAROKAH NABI MUHAMMAD, DAN PEMIMPIN SAYA ADALAH MUHAMMAD".


ASYHADU BI ANNA MUSLIM 



Share:

0 komentar: