Penistaan Masal terhadap Quran

- Perlu diperhatikan bahwa tulisan ini bukan mengenai Ahok, melainkan mengenai Harapan penulis terhadap Kepala Desa terpilih nantinya.
- Setelah membaca ini, coba kita tadabburi Surah Al Maun kembali.
Dalam beberapa waktu terakhir, bangsa ini diramaikan dengan adanya isu penistaan Quran, entah baik isu itu benar atau tidak. Lalu isu penistaan Quran hanya dipersempit pada kasus "pakai" atau "tidak pakai". Bagaimana jika isu penistaan ini kita bawa dalam bentuk yang umum, Penistaan Agama. Dan kita akan temukan dalam dalam Al Maun. Siapa saja yang menistakan agama? Dalam surat itu telah jelas disebutkan sesiapa penista agama, tapi penista-penista itu tak pernah dikasuskan, ini penista agama tak sebatas Quran yang dinistakan.
Bentuk penistaan agama yang lain perbuatan seseorang yang telah disumpah atas nama Allah dan dibawah Quran lalu seseorang itu mendustai sumpahnya. Bukankah ini juga penistaan, penistaan agama dan penistaan terhadap Quran. Bahkan telah menjadi rahasia umum bahwa penistaan Quran dalam format ini adalah penistaan yang terjadi secara masal oleh mayoritas pemimpin. Kami katakan mayoritas, karena masih terdapat al ghuraba, mereka yang aneh, mereka yang menyelisihi mayoritas dengan memimpin dan tetap berpegang pada kebenaran dan Quran.
Kami berharap jika suatu hari nanti kepala desa kami telah terpilih, akan menjadi seorang pemimpin yang amanah, yang tidak menista agama secara terslubung dalam format diatas. tidak menista agama dengan mengingkari janjinya saat disumpah dengan Quran. Semoga pemimpin kami bukan penista Quran. Amin.
Share:

0 komentar: