Soleboh | Penjara Pejabat Penjara

Suatu ketika, Soleboh terlihat termenung, tampak ia tengah memikirkan sesuatu yang serius. Dengan kemampuanku membaca hati dan pikiran seseorang, aku mencoba menerjemahkan apa yang ia pikirkan.
Dalam pikirnya ia berkata, "Ah, aku teringat dengan sejarah tanah kelahiranku, Kadipaten Nurwantoro. Kadipatenku ini seolah telah melalui tiga kurun. Kurun lama dimana para ksatria berjuang untuk memerdekakan Kadipaten dari cengkeraman Raksasa Dewatacengkar. Rezim Raksasa saat itu menjadikan mereka menjadi tahanan, dipenjara, namun akhirnya mereka bisa merdeka dan orang-orang yang dipenjara ini lah yang akhirnya menjadi pejabat Kadipaten.
Kemudian masuk pada kurun baru, dimana pada kurun ini, Adipati Gajah Oling berusaha melanggengkan kekuasaannya dan bertindak agak diktator sehingga pasukan Semut Ireng tidak suka dan melakukan perlawanan. Akhirnya pasukan Semut Ireng ini menjadi penghuni penjara. hingga serombongan Semut Ireng yang lebih banyak menyerbu Istana Kadipaten, hingga sang Gajah tak kuasa menahan serangan para Semut. Semut-semut ireng penghuni penjara kini menjabat, masa-masa ini menjadi masa perubahan, masa pembentukan ulang.
Selang beberapa waktu, beberapa anggota Semut Ireng tergiur dengan cara gerak Gajah Oling, sehingga kini Semut berotak Gajah menjadi banyak. dan setiap Semut yang diketahui berotak Gajah kemudian dipenjara.
dan kini muncul generasi baru yang belum merasakan penjara tapi sudah menjabat.
Oh Nurwantoro, kadipatenku, kurun lama, dipenjara dulu baru jadi pejabat. akhir kurun baru Adipatiku dipenjara, lalu menjadi pejabat, lalu tidak sedikit yang dipenjara lagi. Pejabat kadipatenku kini tidak merasakan penjara pun jadi pejabat, lalu setelah jadi pejabat mereka banyak yang dipenjara."
Ah, tenaga dalamku habis untuk membaca pikirannya.
Share:

0 komentar: