Soleboh | Shalat dengan Kiai Sahid

Ini adalah pertama kalinya Soleboh mengajakku Shalat Jamaah dengan imam Kiai Sahid. Setelah sholat, Kiai Sahid bersuara lantang, "Astaghfirullahal adhim, ......."
Jamaah pun mengikutinya hingga dzikir selesai, bahkan hingga Kiai Sahid membaca doa, mereka mengamini. Lalu mereka berdiri dan semuanya bersalaman.
Aku tidak berani meminta penjelasan langsung kepada Kiai Sahid. Aku bertanya kepada Soleboh, " Boh, ditempatku kuliah, aku tidak pernah melihat ada yang berdzikir sekeras itu, mengapa Kiai Sahid melakukan demikian?"
"Kau tahu, mereka ini tidak seperti di zamanmu, sekarang ini tidak ada sekolah, apalagi tempat kuliah. mereka ini tidak bisa membaca dan menulis aksara seperti kalian. Sehingga metode pengajaran bacaan dzikirnya secara talaqi. Lihat saja mereka, mereka sudah shalat bertahun-tahun, tapi bacaan dzikir yang dibaca bersama tiap hari saja belum hafal. Mungkin kalau dijamanmu, sudah pandai membaca aksara, sehingga bisa menghafal sendiri."
" Ah, kau ini Boh, dizaman mereka nanti, memang mereka pandai membaca aksara, tapi sedikit yang mau membaca, sedikit yang mau menambah wawasan, apalagi menuliskan ilmunya. yang mereka butuh adalah uang, karena uang, segala kau bisa dapat." Sahut Pono
"Uang memang penting, tapi tidak demikian penting sehingga kau menjual ilmu." tetiba Kiai Sahid muncul tepat di belakang Pono. "Pandailah mengendalikan uang, jangan sampai kau dikendalikan oleh uang". Dan seterusnya Kiai Sahid memberikan nasihat mengenai Fitnah Dunia, bahasan kami mengenai Dzikir Jahr pun terhenti sampai itu.
Share:

0 komentar: