Soleboh | Ceceran Sejarah

Kadipaten Nurwantoro sejatinya dulu pernah misuwur, masyhur, terkenal. Namun semenjak terjadi penjajahan, penyerangan tidak hanya dilakukan secara fisik. Para penjajah itu juga memakan sejarah-sejarah Kadipaten Nurwantoro. Setelah mereka makan sejarah, kemudian mereka buang angin yang kemudian oleh anak cucu prajurit kadipaten dikira adalah sejarah yang mereka punya.
Seiring berjalannya waktu, ternyata penjajah-penjajah itu adalah sahabat-sahabat setan, sehingga ketika mereka memakan sejarah-sejarah itu tidak sampai habis. maklumlah, mereka kaum mubadzirin. sisa-sisa sejarah itu sayangnya tidak tercecer di Kadipaten Nurwantoro karena penjajah itu makan sambil berlari.
ceceran-ceceran itu tersisa menyebar.
Setelah mengetahui beberapa titik keberadaan ceceran sejarah ini dari Raden Said, Soleboh kemudian melakukan perjalanan lagi melanjutkan Tapa Ngrame. Usaha demi usaha dilakukan oleh Soleboh untuk kembali mendapatkan ceceran sejarah yang akan direkonstruksi menjadi makanan sejarah dengan resep asli ala Kadipaten Nurwantoro, bukan resep dengan bahan utama kentut penjajah.
Share:

0 komentar: