Soleboh | Hanya 40 Tahun

Ki Jendu berkata, "Kadipaten Nurwantoro itu pernah dijajah selama 350 tahun plus 3.5 tahun. Inilah yang menjadikan masyarakat kita menjadi masyarakat yang bermental budak."
"Lha kamu itu juga budak Ndu?" Soleboh menyahut.
"Oh tidak, aku adalah anomali kadipaten ini, aku adalah aku, aku adalah individu yang lepas dari sejarah kadipaten ini. Oleh karenanya aku bukan budak."
"Oh begitu, jadi kamu bukan orang Jawa yang njawani, yang kalo orang bilang, kamu itu jadi arab kalo bicara agama, lalu kamu jadi barat kalo bicara teknologi. itukah kamu orangnya?"
"Sekali lagi kukatakan Boh, aku adalah aku, bukan barat, bukan arab, bukan Jawa."
"Oh kamu ingin kacamata baru."
"Maksud kamu gimana to Boh?"
"Ya kamu ini seolah tidak mau mengaku pakai kacamata A, tidak kacamata B, tidak bermadzhab A tidak B, sehingga muncul kacamata baru milikmu. kacamata sudut pandang Kang. Sayangnya kacamata milikmu ini akan rentan terbawa angin kabar."
"maksudmu aku plin-plan"
"bukan begitu, mbok melu pendapat pendahulu yang mapan saja, mbok melu pendapat salaf wae, kacamata yang sudah ada itu sudah teruji Kang."
Lalu Soleboh kembali pada Sedjarah Pendjadjahan.
"Kang, sebagai orang Nurwantoro aku tidak terima kau bilang kadipatenku dijajah sebegitu lama. Apalagi penjajahan, yang bukan penjajahan saja sulit untuk diterima di kadipatenku og Kang. Islam itu datang sejak zaman Ngusman Bin Ngapan Abad 7 masehi, Islam datang ke Nurwantoro tidak dengan menjajah. Delapan ratus tahun Kang, masyarakat Nurwantoro belum masuk Islam. Aku ini sudah seribu tahun hidup dalam perubahan sejarah itu, jadi jangan ngeyeli Kang, Baru di Abad 15 Islam bisa diterima, dan dalam waktu 50 tahun, Sebagian besar Nurwantoro sudah menjadi masyarakat Islam. Lha apalagi penjajahan, para penjajah itu sebenarnya kesulitan mau menjajah kita, sehingga waktu mereka habis untuk berusaha menjajah. Mereka itu berusaha menjajah kita selama 310 tahun, dari usaha mereka selama itu, kita hanya terjajah 40 tahun lalu merdeka lagi dengan Adipati Kita saat itu. Banggalah kamu Kang dengan Kadipatenmu, pakailah adat yang sudah lama dibangun dengan syariat ini Kang. tidak usah dengan Kacamata Baru."
Share:

0 komentar: