Soleboh | Ada Waktu Untuk yang Dasar

Kami tertidur dalam satu tenda yang sama. Aku dan Soleboh, tidur tepat ditengah perlimaan itu. Entah pukul berapa, tiada jam saat itu, yang pasti adalah menjelang fajar, Soleboh bergerak-gerak dan akupun terbangun. Tapi aku tak begitu memperhatikan apa yang ia lakukan di dalam tenda. Kemudian ia keluar, dan kuperhatikan dari dalam tenda. Ia tampak menggosok muka dan tangan menggunakan tangannya. Lalu berdiri, dan diikuti gerakan membungkuk, dan mencium tanah, mungkin itu yang ia maksud ingin melakukan Setikaroh. Selepas melakukan perbuatan itu berulang, kulihat ia duduk, tanpa kata, tanpa bergerak, mungkin ia sedang merenung. Selang waktu yang lama, ia kembali kedalam tenda dan berposisi tidur lagi, tapi aku yakin ia tak tertidur lagi.
Selang beberapa waktu, ia menggoyang pahaku dan berkata, "Ayo Subuh."
"Subuh."
"Apa kau belum tahu ini kewajiban muslim."
"Oh."
Aku pun mengikutinya. Ia melakukan gerakan seperti yang ia lakukan selepas bangun tadi, tapi kali ini hanya diulangi sekali.
Lalu ia duduk. Selang beberapa waktu ia berkata, "Alkandulilah, Aku belum selesai mencari remah-remah sejarah kadipaten ini."
"Kok begitu?"
"Aku malu jika aku mampu menyelesaikan tugas ini, tapi ilmu dasar agama ini aku belum pelajari. Masih banyak kitab yang belum ku baca, padahal itu adalah kitab-kitab dasar."
"Ah kamu menyindir aku," kataku, "Aku lebih malu lagi, Aku sudah skripsian, aku sudah sidang, dan aku belum begitu mempelajari kitab-kitab yang mungkin kamu maksud. Tapi bukannya perjalananmu mencari remah-remah ini juga bagian dari belajar Agama? dan perjalananku di bangku kuliah juga bagian dari mempelajari Agama, Al Haq?"
"Benar, tapi jika aku bersyukur belum selesai mencari remah-remah ini. Jikapun aku memperoleh ilmu agama dari perjalanan ini, aku masih takut akan menuju jalan yang salah, karena kitab-kitab dasar saja belum aku selesaikan."
"Mungkin maksudmu, aku juga harus lebih bersyukur karena belum wisuda? bukankah itu aneh?"
"Terserah kata hatimu, mau kau anggap aneh atau bersyukur, karena ada waktu bagimu sebelum wisuda untuk mempelajari kitab-kitab dasar. Tapi aku bersyukur pada kondisiku"
Share:

0 komentar: